Preman Garut 'Dadang Buaya' yang Serang Anggota TNI Ditangkap, Warga Bersyukur

- 30 Mei 2021, 20:47 WIB
Dandim 0611/Garut, Letkol CZI Deni Iskandar saat memberikan keterangan dalam kegiatan konfernsi pers dengan sejumlah awak media di ruang kerjanya, Sabtu 29 Mei 2021 malam.
Dandim 0611/Garut, Letkol CZI Deni Iskandar saat memberikan keterangan dalam kegiatan konfernsi pers dengan sejumlah awak media di ruang kerjanya, Sabtu 29 Mei 2021 malam. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Penangkapan yang dilakukan aparat keamanan terhadap preman yang menjadi pelaku penyerangan terhadap anggota TNI dan Polisi di wilayah Pameungpeuk, Kabupaten Garut, mendapat respons positif warga.

Warga merasa bersyukur karena selama ini keberadaan preman bernama Dadang Buaya di daerahnya telah sering menimbulkan keresahan.

"Alhamdulillah respons warga sangat baik pascapenangkapan yang dilakukan aparat keamanan terhadap preman bernama Dadang Buaya itu. Warga mengaku sangat bersyukur karena selama ini Dadang Buaya telah sering membuat resah," ujar Komandan Distrik Militer (Dandim) 0611/Garut, Letkol CZI Deni Iskandar dalam acara konferensi pers di ruang kerjanya, Sabtu 29 Mei 2021 malam.

Baca Juga: Mengenal Sosok Yang Chil Seong, Orang Korea yang Jadi Pahlawan Garut

Dikatakannya, dari hasil penelusuran yang dilakukan, diketahui jika selama ini Dadang Buaya dan rekan-rekannya sering melakukan perbuatan yang tak terpuji.

Salah satunya, mereka sering memaksa minta uang baik kepada warga maupun para pedagang di kawasan Pameungpeuk dan jika tak diberi, mereka tak segan-segan melakukan aksi kekerasan.

Bahkan, kata Deni, sebelum terjadi keributan dengan anggota TNI dan polisi, Dadang Buaya dan rekan-rekannya telah melakukan perusakan warung milik para pedagang.

Peristiwa seperti itu selama ini sudah cukup sering dilakukannya sehingga menimbulkan keresahan warga.

Baca Juga: Siswi Pemeran Video Open BO yang Hebohkan Kota Santri Diamankan Polisi

Dengan telah diamankannya Dadang Buaya oleh pihak kepolisian, Dandim berharap tak ada lagi gangguan preman terhadap masyarakat di kawasan Pameungpeuk dan sekitarnya.

Bersama pihak kepolisian, pihaknya akan selalu berupaya memberikan perlindungan terhadap masyarakat dari gangguan preman dan sejenisnya.

Dalam kesempatan tersebut, Deni membantah adanya isu penyerangan yang dilakukan Dadang Buaya dan rekan-rekannya terhadap markas Koramil Pameungpeuk.

Apa yang dilakukan Dadang Buaya dan rekan-rekannya menurutnya bukan penyerangan akan tetapi mereka hanya mencari salah seorang anggota TNI yang sebelumnya terlibat perkelahian dengannya yang kebetulan lari ke markas Koramil Pameungpeuk.

Baca Juga: Usai Shooting Film Berbahasa Sunda, Happy Salma Temui Wabup Sahrul Gunawan, Ngomongin Apa?

"Saya juga ingin klarifikasi, tidak ada penyerangan yang dilakukan Dadang Buaya dan rekan-rekannya ke markas Koramil Pameungpeuk. Lagi pula mereka tak sempat masuk ke markas Koramil karena sebelum di gerbang sudah dihentikan oleh anggota Koramil," katanya.

Apa yang dilakukan Dadang Buaya saat itu pun, tutur Deni, dilakukannya dalam kondisi tidak sadar akibat pengaruh minuman keras.

Kini Dadang Buaya telah diamankan pihak kepolisian atas dasar laporan korban yang sebelumnya terlibat keributan dan diancam dengan cara ditempelkan senjata tajam berupa pisau di lehernya.

Dandim mengungkapkan, Dadang Buaya selama ini memiliki track record yang sangat jelek di masyarakat.

Baca Juga: Hubungan Gerhana Bulan dengan Sakit Perut, dan Gatal-gatal di Kulit, Ini Kata KH Cholil Nafis

Sangat wajar jika saat ini banyak warga yang merasa bersyukur atas penangkapan yang dilakukan pihak kepolisian terhadapnya.

Deni juga menegaskan, tindakan yang dilakukan Dadang Buaya dengan mendatangi markas Koramil dan mencari anggota TNI untuk diajak berkelahi merupakan tindakan yang tidak bagus.

Apalagi saat itu ia juga membawa sejumlah senjata tajam yang pada akhirnya berhasil diamankan petugas.

"Intinya kegiatan seperti itu tidak bagus, premanisme. Tak hanya itu, perbuatan Dadang Buaya selama ini juga sangat meresahkan warga karena sering melakukan pemalakan dan pengrusakan sehingga akhirnya polisi menangkapnya," ucap Deni.

Baca Juga: Ketua PP Garut, Minta Polisi Ungkap Pelaku Pembunuhan Anggotanya yang Tewas Dikeroyok

Menurut Deni, anggota TNI yang terlbat perkelahian dengan Dadang Buaya bukan merupakan anggota Koramil Pameungpeuk tapi anggota salah satu Kodim Depok.

Ia berada di Pameungpeuk karena sedang memperbaiki makam anaknya yang belum lama ini meninggal.

Pada awalnya, tambah Deni, anggota TNI tersebut hanya ingin membantu kakaknya yang terlibat perselisihan dengan Dadang Buaya.

Namun karena sikap Dadang Buaya yang ngotot, maka mereka pun terlibat perkelahian dan ia lari ke markas Koramil Pameungpeuk untuk menyelamatkan diri karena Dadang Buaya membawa senjata tajam.

Baca Juga: Untuk Porkab 2021, Bupati Garut Anggarkan Rp50 Juta Tiap Kecamatan

Saat perkelahian dengan anggota TNI itu berlangsung, katanya, datang anggota polisi untuk melerai.

Namun lagi-lagi Dadang malah menyerang anggota polisi tersebut dengan cara memukul dan membantingnya,

Tak hanya mendatangi markas Koramil, Dadang Buaya dan sejumlah rekannya juga sempat mendatangi Mapolsek Pameungpeuk untuk mencari anggota polisi yang sempat ribut dengannnya.

Mereka bahkan sempat melakukan penyerangan terhadap anggota polisi dengan menggunakan senjata tajam akan tetapi berhasil dihindari.***

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x