Waspada, Ciamis Kembali Masuk Zona Merah Covid-19!

- 10 Juni 2021, 10:15 WIB
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya umumkan Kabupaten Ciamis masuk kembali zona merah covid-19.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya umumkan Kabupaten Ciamis masuk kembali zona merah covid-19. /kabar-priangan.com/Agus Pardianto/

KABAR PRIANGAN -  Kabupaten Ciamis kembali masuk zona merah Covid-19, berdasarkan hasil rapat komite penanganan Covid-19 bersama Provinsi Jawa Barat.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menggelar rapat koordinasi bersama satuan gugus tugas Covid-19 Kabupaten Ciamis di Aula Sekretariat Daerah Ciamis, Rabu, 09 Juni 2021.

Bupati Herdiat mengatakan, saat ini Kabupaten Ciamis beserta satu Kabupaten lainya di Jawa Barat dinyatakan berada di Zona merah.

Baca Juga: Wagub Uu Masih Bisa Bedakan Aroma Kayu Putih dengan Lem Aibon

"Seperti kita maklumi bersama, Kabupaten Ciamis beserta satu kabupaten di Jabar dinyatakan zona merah, yakni Bandung Barat, " Ucapnya.

Kembalinya Ciamis ke zona merah diungkapkannya, disebabkan karena tingkat kematian yang cukup tinggi.

"Setelah kita amati konfirmasi positif trecking-nya malah menurun sejak seminggu ke belakang, cuma memang angka kematian di atas rata-rata nasional maupun provinsi, "terangnya.

Bupati menjelaskan Pasien Covid-19 yang meninggal merupakan pasien lanjut usia dan memiliki penyakit penyerta.

Baca Juga: Duuh! Kasus Covid-19 di Garut Merebak, Hingga Puskesmas Disiapkan Layani Pasien Corona

"Menurut data pasien yang wafat akibat Covid-19 di RSUD sampai dengan dua hari kebelakang tercatat 96 orang dengan rata rata usia lanjut 60 ke atas, " imbuhnya.

Lebih lanjut ia menerangkan dengan kembalinya Ciamis kepada zona merah akan sangat berdampak pada kehidupan masyarakat.

"Satu sisi kita rawan, namun satu sisi kita harus tetap memperhatikan ekonomi masyarakat agar tidak tertekan atau jatuh," paparnya.

Meski begitu Bupati Ciamis tetap mengapresiasi kinerja para tenaga medis yang tetap memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

"Saya tetap mengapresiasi kinerja semangat dari para tenaga medis yang tidak henti - hentinya meskipun lelah, cape, dan beresiko akan tetapi masih melayani masyarakat dengan baik, "tandasnya.

Baca Juga: Pemeran Video Open BO Akhirnya Dikembalikan ke Keluarga

Senada dengan Bupati Ciamis, Wakil Bupati Ciamis Yana D. Putra mengatakan hanya tingkat kematian yang dianggap tinggi itupun setelah ditelusuri dari kasus yang ada, tidak secara keseluruhan kematian pasien terjadi di Ciamis namun hanya saja dimakamkan di Ciamis.

Terkait pasar dan pusat keramaian, Wabup berpendapat tidak perlu ditutup namun tetap dibatasi jam operasional dan pemberlakuan prokes yang ketat.

"Karena jika dilihat saat ini masyarakat sudah mulai kendor dan abai terhadap prokes," ucapnya.

Baca Juga: Wagub Uu Minta Maaf Kepada Warga Jabar, Wabup Garut : Enggal Sehat Pak Wagub

Sementara itu dr. Bayu Yudiawan Kabid P2P Dinas Kesehatan Ciamis menjelaskan, berdasarkan data kenaikan kasus se Jawa Barat, Ciamis masih peringkat 8 terbawah dari 27 Kabupaten Kota di Jabar.

Sedangkan untuk penilaian kedisiplinan diakui Bayu, untuk Ciamis sendiri penilaian kedisiplinan terhadap prokes mengalami penurunan dari 80% menjadi 60%.

"Jadi masih ada 19 kabupaten kota yang kasusnya lebih besar dari pada Ciamis," pungkasnya. Agus Berrie***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x