Covid- 19 Kian Liar, Ridwan Kamil: Saya Minta Pemerintah Pusat Tak Lagi Beri Libur Panjang

- 25 Juni 2021, 21:13 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil didampingi Bupati Garut Rudy Gunawan, saat melakukan peninjauan di tempat isolasi dan perawatan yang ada di RSUD dr Slamet Garut dan di Desa Jayaraga, Tarogong Kidul, Jumat 25 Juni 2021.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil didampingi Bupati Garut Rudy Gunawan, saat melakukan peninjauan di tempat isolasi dan perawatan yang ada di RSUD dr Slamet Garut dan di Desa Jayaraga, Tarogong Kidul, Jumat 25 Juni 2021. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

Ia mejelaskan, yang dimaksud pola hulu adalah mereka yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang tidak usah di bawa ke rumah sakit tapi mereka cukup dirawat di tempat isolasi yang disiapkan pihak desa.

Dengan demikian tempat isolasi dan perawatan yang ada di rumah sakit tidak akan penuh seperti yang terjadi sekarang ini karena hanya pasien bergejala berat saja yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Stok Darah PMI Sumedang Minim, 130 Personel Polres Sumedang Lakukan Donor Darah

"Saya contohkan, kasus yang terjadi di wilayah Bandung Raya. Sepertiga pasien yang ada di rumah sakit sebetulnya bisa melakukan isolasi mandiri atau diisolasi di tempat-tempat khusus tapi akibat kurangnya edukasi, mereka malah membebani kasur-kasur tempat tidur yang ada di rumah sakit," ucap Emil.

Sedangkan yang dimaksud pola hilir, tambahnya, bagi pasien yang dirawat di rumah sakit dan kondisinya sudah mau sembuh, maka segera dipindahkan atau ditransisikan dulu ke hotel, apartemen, rusun, atau ke ruang isolasi lainnya yang ada di wilayah.

Dengan demikian, tempat tidur yang ada di rumah sakit yang kondisinya memang terbatas hanya digunakan oleh mereka yang benar-benar membutuhkn penanganan emergency.

Baca Juga: Polisi Berhasil Bekuk Pelaku Penusukan Pemulung Hingga Tewas

Menurutnya, pola ini sebenarnya sudah diterapkan di kabupaten Garut hanya belum benar-benar maksimal.

Diakuinya, ia tak bisa membayangkan jika di Garut tidak ada tempat isolasi yang disiapkan di wilayah seperti yang ada di Desa Jayaraga ini, mungkin rumah sakit akan benar-benar kolaps karena
seluruh pasien Covid-19 akan berbondong-bondong ke rumah sakit.

"Di Garut tinggal dimaksimalkan saja dengan menyiapkan tempat isolasi wilayah yang lebih banyak dan juga lebih meningkatkan edukasi terhadap masyarakat agar tak memaksakan diri untuk dirawat di rumah sakit mengingat keterbatasan yang terjadi," kata Emil.***

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah