"Yang saya duga saat itu kemungkinan seperti itu karena emosi, kaweur lah (kalut, lah)," ucapnya.
Menurut Undang, pada saat itu pun keluarga segera menenangkan F supaya tidak berbuat yang berlebihan.
"Kemudian tidak begitu lama F dan keluarganya langsung meminta maaf kepada Arif lalu F dan keluarganyapun meninggalkan Puskesmas Sukasenang." kata Undang, Minggu 27 Juni 2021.
Sementara itu, dimintai tanggapannya, Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman sangat menyesalkan atas terjadinya aksi kekerasan terhadap tenaga kesehatan, baik di Rumah Sakit Pameungpeuk maupun di Puskesmas Sukasenang.
"Ya jelas, saya sangat menyesalkan hal itu terjadi disaat
pandemi Covid. Kejadian tersebut jangan sampai terulang lagi. Kita harus sama sama memaklumi dan menyadari di saat pandemi Covid-19 ini banyak juga tenaga kesehatan yang terpapar Covid. Sehingga nakes dan perlengkapan terbatas," ujar Helmi Budiman, Minggu 27 Juni 2021.***