Pasar Banjar Nyaris Lumpuh, Pedagang Menjerit. Kadis KUKMP: Retribusi Pun Anjlok. Raihan PAD Baru 38 Persen

- 16 Juli 2021, 07:17 WIB
PPKM Darurat yang diberlakukan sejak 3 Juli 2021 mengakibatkan kondisi Pasar Banjar nyaris lumpuh. Hal ini berdampak pula pada raihan retribusi pasar, sehingga PAD anjlok drastis.*
PPKM Darurat yang diberlakukan sejak 3 Juli 2021 mengakibatkan kondisi Pasar Banjar nyaris lumpuh. Hal ini berdampak pula pada raihan retribusi pasar, sehingga PAD anjlok drastis.* /kabar-priangan.com/D. Iwan/

KABAR PRIANGAN - Pandemi Covid-19 tak hanya merongrong kesehatan, namun berdampak negatif terhadap sektor perekonimian masyarakat.

Kondisi memprihatinkan ini, bukan hanya dirasakan pelaku usaha saja, tetapi berimbas buruk pula terhadap leading sektor penggali Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Banjar.

Karena sebagai dampak banyaknya pelaku usaha yang terpaksa menutup usahanya, hal ini berpengaruh terhadap kelancaran penarikan retribusi.

Baca Juga: Kadisdikbud Kota Banjar Jadi Terdakwa Pelanggaran PPKM Darurat, Hakim Jatuhkan Denda Pidana Rp1 Juta

"Kondisi pasar sepi, lumpuh seiring dengan banyak kios yang tutup. Kondisi merugi ini dirasakan juga oleh PKL, bukan hanya pedagang pasar saja," ujar warga Pasar Banjar, Ucu Suherman, Kamis, 15 Juli 2021.

Menurut Ucu, nasib yang dialami oleh warga Pasar Banjar ini dialami juga oleh tukang becak, tukang parkir serta pelaku usaha lainnya yang mengandalkan pendapatan harian dari kehidupan perekonomian di Pasar Banjar.

“Termasuk juga tukang ojek, sopir angkot dan kuli angkut. Semua terkena imbas akibat PPKM Darurat yang membuat Pasar Banjar menjadi lumpuh,” katanya.

Baca Juga: Didi Riyadi Sampaikan Surat Terbuka untuk Presiden. Ajukan Dua Usulan Soal Pelaksanaan PPKM Darurat

Kondisi serupa dialami juga oleh para pelaku usaha yang biasa memasok dagangan ke Pasar Banjar, baik berupa hasil bumi, perikanan maupun kebutuhan masyarakat lainnya.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah