KABAR PRIANGAN - Yeni tak kuasa menahan keharuannya hingga air matanya tak terbendung mengalir di pipinya.
Warga Kampung Babakan Koropeak, Kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Garut Kota itu tak mengira akan ada yang peduli terhadapnya yang kini tengah mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Menurut Ibu berusia 50 tahun ini, selama ini dirinya sangat terdampak dengan adanya pandemi Covid-19, terlebih saat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Penghasilan yang didapatkannya sebagai buruh cuci, kini tak bisa lagi diandalakn untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Baca Juga: 430 Anak dan Bayi di Kota Banjar Terpapar Covid-19
"Selama ini saya mencari nafkah dengan jadi buruh cuci. Namun sejak pandemi Covid-19, penghasilan saya turun drastis karena yang nyuruh mencucui kian jarang," ujar Yeni.
Kondisi seperti ini diakuinya tentu saja sangat menyulitkannya apalagi sebagai buruh kuli, suaminya juga tak punya penghasilan tertap. Di sisi lain, kebutuhan hidup sehari-hari tak bisa dihindari.
Yeni mengaku sangat berterima kasih karena namanya masuk dalam daftar penerima bantuan dari pihak Polres Garut.
Adanya bantuan berupa paket sembako itu baginya sangat besar manfaatnya meskipun hanya cukup untuk beberapa hari.