Dampak Pandemi Covid, Ratusan Pelanggan PDAM di Tasikmalaya Minta Pemutusan Berlangganan

- 5 Agustus 2021, 19:38 WIB
Plt. Direktur Utama PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya, Dadih Abdul Hadi
Plt. Direktur Utama PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya, Dadih Abdul Hadi /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Sekitar 400 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sukapura Tasikmalaya memgajukan pemutusan atau pengurangan debit pasokan air selama setahun kebelakang atau sejak pandemi Covid-19 terjadi.

Mereka beralasan pengajuan tersebut dilakukan karena sudah tidak mampu bayar tagihan bulanan air akibat pendapatan menurun selama pandemi.

Hal itu tidak hanya dilakuka para pelanggan rumahan, akan tetapi juga diajukan pelanggan besar seperti perusahaan bahkan sejumlah rumah sakit swasta.

Baca Juga: Selama PPKM, Tingkat Pemohon SIM di Polres Tasikmalaya Menurun

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sukapura Kabupaten Tasikmalaya, Dadih Abdul Hadi membenarkan, sejak pandemi terjadi, pihaknya telah kehilangan 400 pelanggan yang minta diputuskan atau dikurangi debit pasokan air.

"Iya, pandemi covid yang sudah terjadi lebih dari setahun ini, berimbas juga ke perusahaan daerah seperti kita. Kita mencatat setidaknya telah kehilangan 400 pelanggan baik rumahan maupun beberapa perusahaan yang mengajukan mengurangi pasokan debit air supaya tagihan bayaran bulanannya menurun," jelas Dadih kepada wartawan, Kamis, 5 Agustus 2021.

Menurut Dadih, bukan hanya pelanggan rumahan saja sudah merasa kesulitan untuk pembayaran sarana air bersih, tetapi layanan umum seperti rumah sakit swasta ternama dan sejumlah perhotelan pun sudah ada yang meminta pengurangan pasokan sampai 70 persen.

Baca Juga: Risha Zaina Shafana, Bayi Penderita Sindrom Treacher Collins Harus Jadi Perhatian Serius Pemerintah

"Biasanya per bulan bayaran langganan rumah sakit tersebut sampai Rp 40 juta, selama masa pandemi sekarang hanya mampu membayar sampai Rp 5 juta tagihan perbulannya," ujar Dadih.

Pelanggan kata dia, mulai banyak minta pemutusan sambungan pasokan air sejak Bulan Pebruari sampai Juli 2021 sekarang. Mereka kebanyakan berlasan karena sudah tak mampu lagi membayar tagihan bulanan langganan air.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x