SD Negeri Citapen Kota Tasikmalaya, Mulai Senin, 16 Agustus 2021 Menggelar PTM Terbatas

- 14 Agustus 2021, 20:39 WIB
SATGAS Covid1-19 Kota Tasikmalaya menyaksikan simulasi pelaksanaan PTM terbatas di SD Citapen, akhir tahun ajaran lalu. Kini, setelah pemerintah memberi izin pelaksanaan PTM, SD Negeri Citapen mulai Senin, 16 Agustus 2021 akan menggelar PTM Terbatas.*
SATGAS Covid1-19 Kota Tasikmalaya menyaksikan simulasi pelaksanaan PTM terbatas di SD Citapen, akhir tahun ajaran lalu. Kini, setelah pemerintah memberi izin pelaksanaan PTM, SD Negeri Citapen mulai Senin, 16 Agustus 2021 akan menggelar PTM Terbatas.* /kabar-priangan.com/Zulkarnain Finaldi/

KABAR PRIANGAN - Setelah lama belajar dengan sistem daring, SD Negeri Citapen, Kota Tasikmalaya akan melaksanakan PTM atau Pembelajaran Tatap Muka pada Senin, 16 Agustus 2021.

Keputusan itu diambil setelah pihak sekolah bersama Komite Sekolah dan beberapa perwakilan orangtua menggelar rapat terbatas, Jumat, 13 Agustus 2021.

Namun karena saat ini masih dalam situasi covid-19, maka PTM yang digelar bersifat terbatas alias Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Baca Juga: 90 Persen Sekolah di Kota Tasikmalaya Siap Melaksanakan PTM. Kadisdik: Pelaksanaannya Kemungkinan Minggu Depan

Dengan PTMT ini, maka jumlah siswa yang belajar secara tatap muka dalam tiap kelas tidak lebih dari setengahnya.

“Sistem belajarnya dirolling. Jika di dalam kelas itu terdapat 30 siswa, maka rombel pertama siswa no absen 1-15 yang pertama belajar,” kata Kepala SDN Citapen, Hj Ene Rosidah, M.Pd.

Selanjutnya, setelah rombel pertama selesai, giliran rombel ke dua dengan no absen dari 16 – 30 masuk kelas.

Baca Juga: Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi Ingatkan Bahlil Agar Jangan Merendahkan Budaya Bangsa Sendiri

Dia juga menerangkan bahwa dalam sistem PTM Terbatas ini, seluruh angkatan dibagi dua kelompok, yaitu kelompok bawah yang terdiri dari kelas 1-3 dan kelompok atas dari kelas 4-6.

Sebagai tahap awal, kata dia, untuk kelompok bawah, lama belajarnya dua jam dulu. Sementara untuk kelompok atas, lama belajarnya untuk tahap awal 2,5 jam.

“Tak ada istirahat, setelah selesai belajar tatap muka, siswa langsung pulang dan tidak boleh bergerombol,” kata Hj Ene Rosidah.

Baca Juga: Masyarakat Tuntut Kasus Bansos 2018 Diusut Tuntas. LBH Ansor: Para Tersangka Bisa Jadi Justice Colaborator

Dia lalu menjelaskan teknis belajar tiap-tiap kelas. Untuk kelompok bawah, yaitu kelas 1, 2 dan 3, gelombang 1 pada pukul 07.00-09.00. Hari belajarnya Senin dan Selasa.

“Lalu setelah guru istirahat sebentar, dilanjutkan dengan gelombang ke 2 dari pukul 09.30-11.30,” papar Hj Ene Rosidah.

Sementara bagi kelompok atas, yaitu kelas 4, 5, dan 6, PTM gelombang 1 digelar pada pukul 07.00 – 09.30, lalu gelombang dua pada pukul 10.00-12.30. Hari belajarnya Rabu dan Kamis.

Baca Juga: Heboh, Warga Cikajang Garut Temukan Potongan Tubuh Bayi Sedang Dimakan Seekor Anjing

“Hari selain yang sudah terjadwal ditambah hari Jumat, proses belajar dilaksanakan secara daring,” kata Hj Ene Rosidah.

Pada saat break setengah jam antara gelombang 1 dengan gelombang 2, lanjut dia, petugas langsung menyemprotkan disinfektan di seluruh kelas untuk menjamin kondisi kelas dalam keadaan steril.

Selain penyemprotan disinfektan secara berkala, kata dia, sekolah juga menyediakan hand sanitizer di tiap-tiap kelas, tisu dan juga wastafel di lokasi-lokasi stategis di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Jokowi Beli Sepatu Sneakers dari Greysia Polii, Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo

“Untuk menjamin agar anak-anak selalu dalam keadaan bersih dan terjaga dari virus serta kuman penyakit,” kata dia.

Hj. Ene juga mengatakan, SDN Citapen sudah siap melaksanakan PTM Terbatas karena sudah berpengalaman menggelar PTMT pada saat US dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) Bulan Mei lalu.

Ketua Komit SDN Citapen, Andi Warsandi menyambut baik dengan persiapan sekolah dalam menghadapi PTM Terbatas itu.

Baca Juga: Perbedaan BSU 2021 dengan BSU Tahun Lalu. Berikut Ini Penjelasannya

“Namun kami selaku komite mengingatkan agar Satgas Covid-19 di sekolah serta guru-guru jangan kendur dalam menjaga protokol kesehatan,” kata dia.

Karena menurutnya, walaupun saat ini kasus covid-19 di Kota Tasikmalaya sudah mulai landai, namun secara keseluruhan Covid-19 belum hilang.

“Lengah sedikit, virus mengancam. Kami tidak ingin terjadi klaster sekolahan. Makanya, baik orangtua maupun guru, harus sama-sama menjaga ekstra ketat. Intinya jangan lengah,” kata Andi.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah