Baca Juga: Hangatkan Mesin Partai, DPD PAN Kab. Tasik Beri Arahan di Muscab
Dikatakan Dede, saat dilahirkan dan dimasukan ke dalam kantong kresek kemudian disimpan di luar rumah, diperkirakan kondisi bayi masih hidup.
Namun karena dibiarkan kedinginan di luar rumah, bayi itupun akhirnya meninggal.
Dalam rekontruksi, tutur Dede, pelaku juga memperagakan saat ia melahirkan bayinya di dalam WC.
Karena malu akibat bayi tersebut lahir dari hasil hubungan gelap dengan kekasihnya, janda ini pun memutuskan untuk tak merawat bayinya sebagaimana biasanya tapi ia malah berencana membuangnya.
Baca Juga: Outdoor Learning: Alternatif Pembelajaran di Masa Pandemi
Bayi malang itu pun akhirnya dikubur S di sebuah kebun warga. Namun karena S menggali tanah yang akan digunakan untuk mengubur bayinya itu kurang dalam, maka baunya tercium keluar dan terendus seekor anjing.
"Karena mengendus bau amis dari kuburan bayi itu, seekor anjing kemudian menggali dan menemukan mayat bayi. Mayat bayi itu pun dimakan anjing hingga hanya tersisa bagian kaki kiri dan lambungnya saja dan hal itu diketahui warga," katanya.
Masih menurut Dede, penangkapan terhadap S dilakukan menyusul dilakukannya penyelidikan oleh petugas setelah geger penemuan potongan tubuh bayi yang sedang dimakan seekor anjing.
Baca Juga: Dampak Kekeringan di Kabupaten Garut, Berlanjut pada Urusan Hubungan Suami-Istri