Tracing Kurang, Kabupaten Tasikmalaya Masuk Kembali ke Level 3

- 8 September 2021, 18:49 WIB
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Setelah sempat mendapatkan pujian dari Presiden Jokowi serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, karena Kabupaten Tasikmalaya berada di PPKM Level 2, kini Kabupaten Tasikmalaya malah kembali ke PPKM Level 3.

Hal ini pun memaksa Kabupaten Tasikmalaya untuk mengetatkan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 hingga 13 September.

Kondisi inipun harus dievaluasi bersama agar Kabupaten Tasikmalaya tidak terus turun hingga ke level 4.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi, mengatakan, jika naiknya level PPKM di Kabupaten Tasikmalaya ini salah satunya diakibatkan kurangnya pelacakan (tracing) kontak erat dari setiap kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Terlalu!, Bujang Lapuk di Tasikmalaya Perkosa Ayam Betina

Sebab saat ini, rata-rata tracing dari satu kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya hanya dilakukan kepada lima hingga enam orang saja.

"Jadi ini karena tracing kita yang masih lemah. Seharusnya ketika ada satu orang positif, maka harus dilakukan tracing minimalnya kepada 15 orang yang kontak erat," jelas Atang, Rabu, 8 September 2021.

Dia juga mengatakan, jika penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya saat tidak terlalu tinggi. Bahkan positifity rate juga berada di angka 19 persen. Maka tidak heran, bila faktor utamanya yakni dari tracing kontak erat yang rendah.

Ia berasalan, kurangnya tracing itu disebabkan terbatasnya tenaga kesehatan (nakes) yang ada di puskesmas. Apalagi, saat ini Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sedang giat melaksanakan program vaksinasi.

Baca Juga: Kesadaran Masyarakat untuk Divaksin Meningkat. Puskesmas Ditarget Lakukan Vaksinasi 300 Orang Perhari

Alhasil, nakes yang ada hampir seluruhnya dikerahkan untuk melaksanakan program tersebut. Sehingga untuk tracing ini agak terlupakan.

Untuk itu, maka Atang mengaku jika pihaknya akan kembali menggencarkan tracing kepada kontak erat setiap kasus positif Covid-19.

Sementara terkait keterbatasan nakes, pihaknya juga akan berusaha melakukan rekrutmen relawan kesehatan. Meski pun untuk rekrutmen relawan akan disesuaikan dengan anggaran.

"Dengan segala upaya, kita akan dorong kembali tracing ini," jelasnya.

Berdasarkan data webset penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya per 7 September, total kasus positif Covid-19 kini berjumlah 6.587 kasus. Sebanyak 55 orang masih menjalani isolasi, 6.205 orang sembuh, dan 327 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Menurut Kadiskominfo Garut, PPKM Level 2 Seperti Garut Wajib Terapkan Aplikasi Peduli Lindungi, Seperti Ini

Sementara untuk capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Tasikmalaya baru mencapai 13,40 persen atau 198.477 orang dari total sasaran 1.481.602 orang. Untuk vaksinasi dosis kedua, baru dilakukan kepada 5,56 persen atau 82.316 orang.

Sementara itu, Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin mengaku sangat menyayangkan jika saat ini Kabupaten Tasikmalaya naik menjadi PPKM level 3. Padahal pada saat level 2 saja, dirinya terus mewanti-wanti agar protokol kesehatan jangan kendur. Dimana pengetatan tetap dilakukan seperti berada di level 4.

"Ini jadi sebuah warning buat kami. Padahal kita terus mengingatkan protokol kesehatan jangan kendur sejak masih di level 2 kemarin," ujarnya ***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x