Antisipasi Eksodus Warga Afganistan ke RI, Pemkab Garut Lakukan Penjagaan di Sepanjang Pantai

- 14 September 2021, 09:17 WIB
Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya
Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Konflik yang terjadi di negara Afganistan pasca dikusai Taliban, mau tidak mau harus diwaspadai juga oleh Pemkab Garut. Hal ini dikarenakan adanya ancaman eksodus warga Afganistan ke Indonesia melalui wilayah perairan Garut.

Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Garut, Wahyudijaya, adanya kekhawatiran ancaman kedatangan para eksodus
ke wilayah Garut tidaklah berlebihan.

Hal ini, dikarenakan wilayah perairan Garut selama ini seringkali digunakan persinggahan oleh para imigran gelap dari berbagai negara yang tengah dilanda konflik.

Baca Juga: Objek Wisata Gunung Papandaya Sudah Dibuka, Asyik! Bisa Trekking, Hiking, dan Camping

"Wajar jika ada kekhawatiran akan kedatangan para eksodus dari Afganistan ke wilayah kita mengingat selama ini wilayah perairan kita sering digunakan persinggahn para imigran gelap dari berbagai negara yang hendak mencari suaka. Tujuan mereka memang Pulau Christmas tapi transitnya selalu di wilayah pantai selatan Garut," kata Wahyu, Senin 13 September 2021.

Menurut Wahyu, sebagai salah satu perlintasan laut di wilayah Samudera Hindia, pesisir pantai selatan Garut kerap menjadi persinggahan imigran
gelap pencari suaka.

Hal ini tak menutup kemungkinan juga dilakukan para eksodus dari Afganistan yang akan mencari suaka setelah negaranya dikuasai
Taliban.

Baca Juga: Profil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf Lengkap dengan Riwayat Pendidikan, Karier, Organisasi dan Keluarga

Disebutkannya, dalam kasus pertama konflik Afganistan dua dekade lalu, perairan Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin telah beberapa kali menjadi sandaran para imigran gelap sebelum menyebrang ke Pulau Christmas, Australia.

Kejadian serupa bisa saja terjadi setelah kekuasaan di negara Afganistan jatuh ke tangan Taliban yang dianggap identik dengan kekerasan sehingga banyak warga Afganistan yang ketakutan dan memilih mencari suaka di negara lain.

"Jatuhnya kekuasaan ke tangan Taliban di Afganistan telah menimbulkan eksodus besar-besaran karena banyak warga yang ketakutan akan kerasnya sikap
pemerintahan baru di negara tersebut. Ini tentu harus kita antisipasi mengingat wilayah perairan kita yang rawan digunakan sebagai transit para imigran gelap dari berbagai negara untuk mencari suaka di Pulau Christmas," ujarnya.

Baca Juga: Menteri Koperasi dan UKM Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi di Garut

Untuk mengantisiapasi hal itu, Wahyu pun mengungkapkan jika Pemkab Garut mulai menyiagakan aparatnya di wilayah perairan selatan Garut.

Tak hanya itu, Pemkab Garut juga sudah berkoordinasi dengan pihak imigrasi, termasuk lembaga terkait lainnya.

Wahu menyampaikan, pihaknya memang tidak punya hak untuk mengeksekusi atau menolak kehadiran para eksodus di wilayah Garut untuk transit.

Baca Juga: DPO Kasus Curanmor Dibekuk Polisi Saat Membobol Kios Bensin

Mereka harus tetap diterima dengan baik akan tetapi tentunya harus meminta klarifikasi mengenai kelengkapan dokumentasi dan identitas mereka.

Sedangkan untuk pelaksanaan eksekusi, katanya, ini menjadi kewenangan pihak Imigrasi.

Inilah yang menjadi alasan kenapa selama ini koordinasi dilakukan dengan pihak Imigrasi sebagai langkah antisipasi kehadiran para eksodus dari Afganistan.***

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah