Keangkeran Curug Cikoneng Diungkap Gibran Saat Tersesat di Gunung Guntur

- 26 September 2021, 07:36 WIB
Muhammad Gibran Arrasyid (14) yang hilang di Gunung Guntur, akhirnya ditemukan di kawasan Curug Cikoneng pada Jumat 24 September 2021. Ia ditemukan dalam kondisi selamat.
Muhammad Gibran Arrasyid (14) yang hilang di Gunung Guntur, akhirnya ditemukan di kawasan Curug Cikoneng pada Jumat 24 September 2021. Ia ditemukan dalam kondisi selamat. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Muhammad Gibran Arrasyid (14), pendaki yang sempat dinyatakan hilang di kawasan Gunung Guntur, Kabupaten Garut hampir sepekan lamanya akhirnya di temukan Tim Sar Gabungan pada Jumat 24 September lalu.

Gibran ditemukan di kawasan Gunung Guntur tepatnya di Curug Cikoneng sekitar 750 meter dari POS 3 tempat ia tepisah dengan rombongan pendaki lainnya.

Namun setelah Gibran ditemukan, ternyata menyisakan cerita angker berbau mistis di Curug Cikoneng.

Baca Juga: Azis Syamsuddin Politisi Partai Golkar Ditahan KPK, Berbaju Rompi-Tangan Diborgol

Menurut dia, di Curug Cikoneng dirinya tak tinggal sendirian tapi banyak orang lain yang menemaninya sehingga tak pernah merasa kesepian meski harus terpisah dari teman-temannya.

Selama enam hari terdampar di Curug Cikoneng dia juga tak merasakan haus dan lapar hal ini dikarenakan ada orang yang telah memberikannya makanan dan minuman kepadanya sehingga dirinya merasa baik-baik saja.

Pengakuan mengejutkan Gibran ini diungkapkan Kepala Komando Rayon Militer (Koramil) Tarogong, Kapten Infanteri Dedi Saepuloh yang mengaku sudah ngobrol langsung dengan Gibran, tak lama setelah ia berhasil ditemukan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Perkenalkan Kota Baru di Jabar Berbasis Industri dan Maritim

Selain itu, kata Gibran--seperti diutarakan kembali oleh Dedi, dirinya selama enam hari di Curug Cikoneng tidak pernah bertemu dengan malam, semua hari yang dilaluinya terang benderang seperti halnya di siang hari. Karena itu pula, dirinya tak pernah merasakan dinginnya malam di pegunungan.

"Tadi saya sempat ngobrol dengan dia (Gibran). Ia mengaku selama ini tak pernah menemukan malam hari tapi terus saja siang dan juga ia merasa hanya beberapa jam saja terpisah dengan teman-temannya yang berangkat bareng saat melakukan pendakian," kata Dedi saat ditemui di kawasan Gunung Guntur pada kegiatan evakuasi Gibran.

Gibran juga menyampaikan kepada Dedi, bahwa ia mulai merasakan berada di dunia lain tak lama setelah ia keluar dari tenda beberapa saat setelah teman-temannya pergi melanjutkan pendakian ke puncak.

Baca Juga: PDAM Kota Banjar Gerah, Minta Pelaksana Proyek Galian Jalan Bertanggung Jawab, Begini Alasannya

Setelah ditinggal pergi teman-temannya, ia merasa ingin sekali buang air kecil sehingga ia pun keluar dari tenda untuk buang air kecil. Akan tetapi tiba-tiba ia merasa sudah berada di dunia lain.

Namun ungkapnya, di dunia yang dirasanya lain itu, Gibran merasa tak terlalu lama tapi hanya beberapa jam saja.

"Hanya baru sebatas obrolan itu tadi yang sempat kami lakukan. Tak lama setelah ditemukan dan dievakuasi, Gibran harus menjalani pemeriksaan kesehatan sehingga ia langsung dibawa ke Puskesmas Tarogong," ujar Dedi.

Dedi menuturkan, peristiwa hilangnya pendaki di Gunung Guntur bukan merupakan yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, pernah juga ada seorang pendaki yang juga dinyatakan hilang.

Baca Juga: Kisah Lulusan Terbaik Fikom Uniga, Sempat Divonis dokter Umurnya Pendek, Tapi Takdir Berkata Lain

Tim SAR Gabungan yang melakukan upaya pencarian saat itu, sebut Dedi, akhirnya berhasil menemukannya pada hari ketiga.

"Ini juga terjadi pada kasus yang sama yang memang sudah beberapa kali terjadi di kawasan tersebut, sehingga warga merasa heran karena sampai hari keenam, Gibran masih juga belum ditemukan," tutur Dedi.

Ia menerangkan, dengan penuh rasa penasaran, warga sekitar pun ikut aktif melakukan pencarian terhadap Gibran.

Mereka terus melakukan penyisiran mulai dari bawah sampai bagian atas gunung, begitupun sebaliknya dan itu dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya warga berhasil menemukannya di kawasan Curug Cikoneng.

Baca Juga: HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-66, Ini Pesan Kapolres Banjar AKBP Ardiyaningsih

Apa yang telah menimpa Gibran menurut Dedi, sebenarnya tak jauh beda dengan apa yang dialami pendaki lainnya yang juga sempat hilang di Gunung Guntur.

Seperti halnya Gibran, dia juga merasa tiba-tiba berada di alam lain setelah terpisah dari teman-temannya dan ia merasa hal itu dialaminya hanya beberapa jam saja padahal sebenarnya ia hilang sudah tiga hari.

Menurut Dadi saat itu, warga juga menemukan pendaki yang hilang di kawasan Curug Cikoneng.

Bedanya, kalau Gibran ditemukan setelah enam hari dan masih mengenakan pakaian lengkap, pendaki itu ditemukan setelah tiga hari akan tetapi sudah dalam kondisi telanjang. "Akan tetapi ia juga selamat," katanya.

Baca Juga: Di Garut, Puluhan Orang Diamankan Tim Gabungan di Tempat Hiburan Malam

Dedi memuji sikap warga setempat yang selalu ikut aktif melakukan pencarian ketika ada pendaki yang dilaporkan hilang.

Bahkan mereka melakukannya tanpa mengenal rasa lelah karena ada keyakinan korban akan bisa ditemukan dalam kondisi selamat seperti halnya pendaki yang dinyatakan hilang sebelumnya.

Diberitakan sebelumnya, MUHAMMAD Gibran Arrasyid, pendaki yang sebelumnya dilaporkan hilang di Gunung Guntur, akhirnya berhasil ditemukan.

Remaja berusia 14 tahun warga Kampung/Desa Citangtu, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut itu ditemukan dalam kondisi sehat.

Baca Juga: Wabup Garut: Tanah di Selatan Garut Jangan Dijual untuk Memperkuat Ketahanan Pangan

Setelah sebelumnya dilaporkan hilang selama enam hari tepatnya sejak Minggu 19 September 2021, pendaki bernama Muhammad Gibran Arrasyid, akhirnya berhasil ditemukan pada Jumat, 24 September 2021.

"Alhamdulillah ia ditemukan dalam keadaan selamat," ujar Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Jabar, Supriono yang ditemui di Puskesmas Tarogong, Jumat 24 September 2021.

Ia ditemukan di Curug Cikoneng yang jaraknya sekitar 750 meter dari Pos 3, lokasi pertama survivor dinyatakan hilang sekitar pukul 17.00 WIB.

Diungkapkannya, saat ditemukan, survivor (Gibran) sedang dalam posisi istirahat di kawasan Curug Cikoneng.

Baca Juga: Bripka Erik yang Memiliki Keterbatasan Fisik, Dapat Bantuan Motor ATV dari Polres Garut

Secara fisik, ia terlihat baik-baik saja akan tetapi lemas disebabkan kurangnya asupan makanan dan minuman selama enam hari.

Sekitar pukul 17.41 WIB, tutur Supriono, survivor pun berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan menuju base camp pendakian Gunung Guntur.

Dari base camp, survivor langsung dibawa dengan menggunakan mobil ambulnas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke Puskesmas Tarogong untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Secara fisik, survivor terlihat baik-baik saja. Namun nampak lemas mungkin karena kurangnya asupan makanan dan minuman selama ia dinyatakan hilang selama enam hari sehingga ia perlu mendapatkan penanganan medis," katanya.***

 

 

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x