"Terminal Tipe A Banjar diharuskan mampu meningkatkan daya beli masyarakat Banjar. Realisasi kedepan, tergantung masyarakatnya itu sendiri nanti," ujarnya.
Begitu juga keberadaan jalan tol mendatang, diharapkan Wali Kota Banjar, jangan sampai mematikan Kota Banjar gegara tak ada exit tol di wilayah Kota Banjar.
"Banjar tidak masuk program rencana pembangunan Jabar Selatan. Padahal, Kota Banjar sekarang ada di pintu gerbang Jabar, dari arah Jateng. Berlatar itu, seharusnya terus dipercantik. Apalagi Banjar menjadi daerah lintasan tujuan Jateng dan Pangandaran itu ," ujarnya.
Baca Juga: Festival Kopi Sumedang Berakhir, Transaksi Pembelian Tunai Selama Festival Capai Rp78 Juta
Sementara itu Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Darat Marta Hardisarwono, merasa optimistis Terminal Tipe A Banjar yang berlantai tiga dengan bangunan megah dan luas ini, mengalami kemajuan dan mampu meningkatkan kesejahtraan masyarakat.
"Menuju kemajuan tersebut, diharuskan sejak dini diprogramkan pemerintah yang mendukung geliatnya sistem perekonomian masyarakat, selain fungsi terminal menurunkan dan menaikan penumpang saja ," ujarnya.
Terminal Tipe A Banjar memiliki potensi kemajuan yang besar, seandainya pengelolaanya Terminal Banjar penuh inovasi dan kreativitas.
"Misal, selain difungsikan sebagai Terminal, saatnya nanti dapat dipergunakan untuk sarana pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Semacam Terminal Satu Atap itu, ada layanan perbankan, pelayanan administrasi kependudukan, pelayanan klinik kesehatan, pelayanan kuliner dan lain sebagainya ," ujarnya.***