Kepala BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi, mengatakan Jembatan Pelag satu-satunya jalan penghubung Kampung Pelag dengan Kampung Cilegong. Saat ini, akses ke kampung tersebut terputus total akibat hancurnya jembatan karena tergerus arus air luapan Sungai Cijerah.
Budi menyampaikan, pihaknya saat ini masih melakukan pembersihan dan pendataan di lapangan. Hingga saat berita ini disusun ini tidak ada laporan adanya korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Kami meminta kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat saat ini di Garut sudah mulai memasuki musim penghujan yang menyebabkan potensi bencana alam kian tinggi," ujar Satria.
Sementara itu Kepala Desa Sukalilah Asep Haris membenarkan ada 335 kepala keluarga yang terisolir pascaterputusnya Jembatan Cipelag akibat banjir bandang yang melanda wilayahnya.
"Warga yang terdampak banjir bandang di daerah kami saat ini sudah mengungsi ke
rumah saudara atau kerabatnya yang terdekat," kata Asep.
Asep pun mengimbau kepada warga yang sering beraktivitas di sekitar bantaran sungai agar lebih berhati-hati, bahkan menghentikan dulu aktivitasnya demi keselamatan.
"Untuk warga yang beraktivitas di sekitar bantaran sungai, sebaiknya berhenti dulu beraktivitas. Sabar, tunggu samopai kondisi benar-benar aman untuk kembali beraktivitas," ucap Asep.*
Baca Juga: Ini Kronologi dan Data Korban Kecelakaan Maut di Tikungan Sanur, Sumedang