Curhat Bupati Sumedang, Kerap Cemas Saat Hujan Turun Deras

- 15 November 2021, 20:11 WIB
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir memantau salah satu wilayah yang dinilai rawan bencana. Dony Ahmad Munir mengaku, belakangan ini, merasakan dihantui kekhawatiran ketika di wilayah Sumedang hujan turun deras.
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir memantau salah satu wilayah yang dinilai rawan bencana. Dony Ahmad Munir mengaku, belakangan ini, merasakan dihantui kekhawatiran ketika di wilayah Sumedang hujan turun deras. /kabar-priangan.com/IG Dony Ahmad Munir/

KABAR PRIANGAN - Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir mengaku, belakangan ini, merasakan dihantui kekhawatiran.

Kondisi cemas kerap muncul ketika di wilayah Sumedang hujan turun deras.

Kecemasan Dony beralasan, sebab wilayah Sumedang merupakan wilayah rawan bencana longsor. 

Baca Juga: Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kabupaten Sumedang Tersisa 1 Orang

"Kalau mau tahu, perasaan bupati itu kalau hujan deras pasti degdegan," ucap Dony di Gedung Negara, Senin 15 November 2021.

 Dony mengatakan, berdasarkan data hasil pengamatan BPBD Kabupaten Sumedang, ada puluhan titik rawan longsor di seluruh wilayah Sumedang. Daerah rawan longsor itu merupakan wilayah lereng, dan daerah yang dibawahnya terdapat saluran air.

Ia menyatakan, pihaknya telah mengintruksikan semua SKPD, camat, kepala desa, hingga RT/RW agar ikut berperan aktif mengantisipasi resiko bencana alam. 

Baca Juga: Laporan yang Ditujukan Kepada Perwakilan Greenpeace Indonesia Akhirnya Dicabut

"Semuanya harus berpartisipasi aktif mencegah, mengantisipasi dan menangani bencana. Walaupun bukan dinasnya tapi semuanya harus ikut serta," kata Dony.

Dony juga telah menyampaikan agar setiap SKPD terkait bisa bekerja maksimal sebagaimana tupoksinya.

Ia mencontohkan, langkah yang harus dilakukan oleh Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pemetaan titik rawan bencana. 

Baca Juga: Tom Morello Berikan Nasihat Agar VoB Tidak Gugup Diatas Panggung

Kemudian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melakukan langkah pengerukan sungai maupun saluran yang mengalami pendangkalan dan DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan), ketika musim hujan untuk melaksanakan reboisasi atau penghijauan di wilayah rawan bencana.

"Dan sebagai kelanjutannya, hasil pemetaan itu disampaikan pihak BPBD kepada para camat dan kepala desa, hingga RT/RW. Sehingga, masyarakat kemudian bisa mengambil langkah-langkah antisipatif ketika hujan turun cukup deras, seperti mengungsi ke tempat aman," ujarnya.

Dony juga menyampaikan, terkait status kebencanaan, saat ini Sumedang berstatus 'Waspada Bencana'. 

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, Petani di Jatigede Sumedang Butuh Infrastruktur Pertanian

Pihaknya bersama TNI dan Polri telah berkoordinasi dalam rangka memetakan daerah-daerah rawan bencana dan penanggulangannya.

"Kami mengajak semua masyarakat berdoa dan mengantisipasi bencana alam, jangan sampai ada korban jiwa," ujarnya. 

Tingginya curah hujan di wilayah Sumedang belakangan ini membuat beberapa titik di wilayah Sumedang terjadi bencana seperti tanah longsor dan banjir.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah