Wagub Jabar Terusik oleh Isu Pembubaran MUI. Uu: Jangan Sampai Ada Tikus di Rumah, Kita Bakar Rumahnya

- 24 November 2021, 12:20 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhhanul Ulum merasa terusik dengan isu pembubaran MUI yang menurutnya sangat provokatif.*
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhhanul Ulum merasa terusik dengan isu pembubaran MUI yang menurutnya sangat provokatif.* /DOK PRIBADI/

KABAR PRIANGAN - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum merasa terusik dengan isu pembubaran MUI.

Pasalnya, kata Uu, MUI merupakan salah satu lembaga yang dihormati dan disanjungi umat Islam di Indonesia.

Makanya, sebagai Panglima Santri yang tergabung dalam komunitas pesantren, dirinya terusik dengan isu pembubaran MUI yang provokatif ini.

Baca Juga: Rayakan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI dengan Twibbon. Ini 30 Link Twibbon Bertema Hari Guru 2021

"Jangan diibaratkan ada tikus di rumah, kita bakar rumahnya," ujar Wakil Gubernur dari PPP ini, di Kota Bandung, Rabu, 24 November 2021.

Oleh karena itu, dirinya mengajak masyarakat untuk menyikapi isu pembubaran lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan lebih bijaksana.

Ia mengatakan, kesalahan salah satu anggota MUI bukan berarti kesalahan seluruh isi lembaga, yang harus berujung pada pembubaran MUI. Terlebih, keberadaan MUI dinilai penting sebagai pemersatu pandangan umat Islam melalui fatwanya.

Baca Juga: Disunat Jin Hanya Mitos? Hal Ini Diungkap Dokter Reisa Serta Mitos-mitos Lainnya 

"Kehadiran MUI sangat dibutuhkan oleh mayoritas umat Islam Indonesia, karena fatwanya dijadikan pegangan dalam melaksanakan nilai-nilai Islam oleh masyarakat," tuturnya.

Terlepas dari pihak mana yang memulai isu pembubaran ini, Uu menilai pihak tersebut sepatutnya berdiskusi terlebih dahulu dengan MUI, terkait ilmu akidah, fikih dan tasawuf, sehingga lebih paham esensi keberadaan MUI.

"MUI adalah lembaga yang kami hormati, organisasi yang umat Islam hargai dan sanjungi, kok tiba-tiba ada orang ingin membubarkan. Ini mengusik ketentraman umat Islam, mengusik kedamaian kami sebagai umat mayoritas," tegasnya.

Baca Juga: Piala World Superbike 2021 yang Digelar di Mandalika Buatan Seniman Bali, Ini Kata Ketua IMI

"Hati saya bertanya, yang ingin membubarkan MUI itu umat Islam atau non muslim? Kalau umat Islam, mungkin harus berdiskusi dulu dengan MUI itu sendiri, terkait akidah, fikih dan tasawuf. Jangan (langsung) memancing reaksi umat mayoritas," ujarnya.

Dia menekankan, pentingnya keberadaan MUI untuk mediator komunikasi dengan umat Islam, sudah dirasakan sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Menurutnya, lahirnya MUI berasal dari Komite Besar Ulama yang dibentuk pada tahun 1972 di Tasikmalaya, yang kemudian dipatenkan sebagai perpanjangan tangan dan mitra pemerintah satu tahun kemudian.

Baca Juga: Elkan Baggott Siap Perkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2020, Bagaimana dengan Egy Maulana Vikri?

"Jadi MUI ini sangat dibutuhkan, disamping fatwa yang ditunggu oleh masyarakat umat Islam di Indonesia, juga sebagai penyambung lidah Islam dan fasilitator pemerintah. Oleh karena itu, sangat naif orang yang ingin membubarkan MUI," sebutnya.

Pak Uu berharap tidak ada lagi pernyataan provokatif dari tokoh-tokoh figur publik. Urusan MUI, kata dia, bersinggungan erat dengan isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), yang dapat berimbas pada terjadinya konflik yang tidak diinginkan.

Uu mengatakan, akan lebih baik apabila energi berargumen tersebut disalurkan untuk melahirkan solusi menangani pandemi dan mempererat nasionalisme guna meningkatkan pembangunan bangsa.

Baca Juga: Manfaat Air Rebusan Cengkeh Campur Kapulaga untuk Kesehatan Menurut dr. Zaidul Akbar

"Harapan kami, tokoh-tokoh kalau ingin berstatement jangan memanas-manasi (provokatif), apalagi urusan MUI berdekatan dengan SARA," ungkap Pak Uu.

"Kita sudah lelah dengan konflik internal bangsa. Lebih baik kita berbicara tentang solusi menangani pandemi, meningkatkan ekonomi pasca pandemi, meningkatkan pendidikan untuk kemajuan bangsa, serta meningkatkan demokrasi sebagai salah satu pilar pembangunan bangsa ini," katanya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x