Ahman Sya Bicara Pilrek Unsil Tasikmalaya: Rektor Unsil Harus Memahami Filosofi dan Jati Diri Siliwangi

- 22 Desember 2021, 19:41 WIB
Prof. Ahman Sya.*
Prof. Ahman Sya.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

Karena itulah, lanjut Ahman, masyarakat dan Senat Unsil harus mempertimbangkan hal itu sebelum menentukan pilihan.

Kontestasi Pilrek Unsil 2022 ini pun jangan lantas hanya dijadikan ajang memilih pemimpin melainkan harus menekankan pentingnya pemahaman akan nilai-nilai filosopi dan jati diri kesiliwangiannya.

Baca Juga: Ada-ada Saja Ulah Warga Sumedang, Tidur di Jalanan, Bergantian dari Pagi Hingga Malam

"Hal-hal seperti itu penting untuk dipahami secara komprehensif mengenai apa, mengapa dan bagaimana sejarah dan jati diri Unsil menjadi perguruan tinggi agar bisa melanjutkan perjuangan para pendirinya," ujar mantan dirjen di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut.

Saat disinggung soal pemahaman kandidat eksternal terkait filosofi itu, Ahman menyebut belum tentu tidak paham.

"Cuma kalau bertanya tentang keluarga saya, tentu saya lebih tahu dan paham daripada orang lain. Jadi filosopinya seperti itu alias bukan soal pro-kontra kandidat dari eksternal atau internal," kata dia menambahkan.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Merinding! Benarkah Tempat Ini Jadi Pusat Mahluk Ghaib Waduk Jatigede?

Ahman pun mengaku pernah ditawari mengelola program Doktoral Kajian Budaya di Unpad Bandung. Namun karena orang baru dan tak mengenal secara mendalam mengenai jati diri Unpad dan melihat orang Unpad lebih mampu, dia dengan berbesar hati tak menerima tawaran itu.

Karena itu di Unsil pun menurut dia harus berpikir seperti itu. Karena tanggung jawab intelektual, tanggung jawab budaya hingga pemahaman filosofinya harus dipertahankan sampai kapan pun.

"Artinya siapa pun sosok yang paling tahu dan meyakinkan mengenai pemahaman filosofinya, masyarakat dan Senat Unsil dipastikan akan mempertimbangkannya," ujarnya.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah