Rudy berharap agar pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Batikcap bisa dilaksanakan secepatnya. Pemkab Garut pun akan terus mendorong agar 2024 mendatang jalan tol itu sudah benar-benar terwujud, sesuai angan-angan.
Baca Juga: Ibu Kades di Sumedang Blak-blakan: Masuk Lubang Ini Gak Bakal Bisa Lama, Rasanya Mau Muntah
Mengingat manfaatnya yang sangat besar, Rudy menyebutkan keberadaan jalan tol itu sudah sangat dinanti-nantikan warga Garut sejak lama.
Keberadaan jalan tol itu tak hanya berguna untuk mengurai kemacetan yang selama ini selalu terjadi di Garut terutama saat akhir pekan dan musim liburan.
Menurut Rudy, di sisi lain masuknya wilayah Garut dalam rute jalan tol nasional sepanjang 206,65 kilometer ini juga harus dibarengi dengan penguatan infrastruktur lokal sebagai pendukungnya. Pihaknya pun akan menyiapkan infrastruktur pendukungnya termasuk ketersediaan restoran atau tempat-tempat kuliner yang tentunya akan sangat dibutuhkan.
Baca Juga: Pick-up Rombongan Ibu-ibu Pengajian di Tasikmalaya Terguling, 12 Penumpang Dilarikan ke RSUD
Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah menetapkan Konsorsium Jasa Marga sebagai pemenang pelelangan investasi Jalan Tol Batikcap dengan total investasi mencapai Rp56 triliun.
Rencannya jalan tol itu akan digarap konsorsium yang terdiri dari PT Jasa Raharja (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Sarana-PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero Tbk (Konsorsium).
Jalan tol ini juga bakal memilki 10 simpang susun (SS) yakni SS Majalaya, SS Nagrek, SS Garut Utara, SS Garut Selatan, SS Singaparna, SS Tasikmalaya, SS Ciamis, SS Banjar, SS Patimuan, dan SS Cilacap.***