“Kalau orang kaya yang normal, mereka kan biasanya penampilannya juga berubah. Pakaian yang bagus-bagus dan mahal-mahal. Tapi pelaku pesugihan ini berpakaian biasa saja,” katanya.
Namun ciri yang paling menonjol, kata dia, para pelaku pesugihan ini mukanya tidak segar, tidak cerah dan ceria.
“Dari wajahnya seperti terkesan dihantui kecemasan,” kata Aki Wangsa yang menyebutkan bahwa dirinya pernah menyaksikan prosesi ritual pesugihan di salah satu tempat di seputar kawasan yang kini menjadi Waduk Jatigede.
Baca Juga: Dua Orang ASN di Pemkot Banjar Dipecat, Gara-gara Bolos Kerja Melebihi 10 Hari
"Tempat pesugihan di wilayah Jatigede ini berada di lembah sungai. Dulu kuncennya kebetulan saudara saya," ujar Aki Wangsa.
Mengenai syarat untuk melakukan pesugihan ini, kata Aki Wangsa, tidak harus memberikan tumbal jiwa manusia.
Hanya, bagi pelaku pesugihan setiap malam Jum'at harus berada di kamar khusus untuk 'melayani' si Ratu Ular.
Dalam kacamata pelaku pesugihan dan orang yang bisa melihat wujud ghaib, ratu ular itu begitu cantik memesona, seperti ratu-ratu jaman kerajaan bermahkota.