"Dari penyampaian ahli, ternyata kacang koro ini bisa jadi pengganti kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe. Jadi kacang koro bisa mensubstitusi kacang kedelai impor nantinya. Pak Presiden sudah pernah nyoba kacang koro," ujarnya.
Baca Juga: Fantastis! Koperasi RW di Sumedang ini, Asetnya Hampir Rp 1 Miliar
Kemudian, Teten menjelaskan, untuk leading sektor model bisnis budidaya kacang koro yang saat ini di tanam di Sumedang tersebut, pengelolaanya akan dilakukan oleh pihak koperasi. Salah satunya Koperasi Paramasera.
"Bicara model bisnisnya, pengelolaannya nanti dijalankan oleh koperasi. Nanti kacang koro yang dihasilkan oleh petani bisa dibeli oleh koperasi sebagai off taker. Sehingga ada kepastian, pemasaran dan penyerapan produknya," tuturnya.
Teten menambahkan, ketika budidaya kacang koro sudah berjalan dengan baik, dengan sendirinya perbankan akan mudah memberikan pembiayaan melalui program KUR atau lainnya.
Baca Juga: Warga OTD Waduk Jatigede Nilai DPRD dan Pemda Sumedang Lelet Pecahkan Soal Tagihan Miliaran Rupiah
"Lalu agar koperasi punya kemampuan jadi off taker, kami akan back up pendanaannya dari dana bergulir LPDB(Lembaga Pengelola Dan Bergulir). Kami optimis dari budidaya kacang koro ini bisa menyejahterakan petani, apalagi bekerjasama dengan koperasi," katanya.
Diharapkan, kate Teten, budidaya komoditas kacang koro, betul-betul bisa menggantikan kedelai impor.
Karena kelebihan kacang koro bukan hanya untuk bahan baku tahu tempe dan susu tapi juga bisa menjadi pakan ternak.
Baca Juga: Benarkah Indeks Profesionalitas ASN di Sumedang Terbaik? Begini Penjelasan Kepala BKPSDM Sumedang