Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Terus Bertambah, Uus: Penyebaran di Lingkungan Pesantren Perlu Diwaspadai

- 26 Januari 2022, 22:34 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr. Uus Supangat.*
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr. Uus Supangat.* /kabar-priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya pada Januari 2022 terus melonjak. Data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Rabu 26 Januari 2022, jumlah terpapar DBD sebanyak 221 kasus dengan kasus kematian menjadi empat kasus.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat, kasus DBD pada Januari 2022 memgalami lonjakan cukup signifikan dibandingkan dengan kasus bulan yang sama pada tahun yang lalu.

"Kondisi ini tentu perlu kewaspadaan semua. DBD ini kan penyakit yang berbasis lingkungan yang perlu terus masyarakat sadari dan waspadai secara bersama-sama, termasuk masyarakat di Kota Tasikmalaya" kata Uus, Rabu 26 Januari 2022. 

Baca Juga: Kasus Bencana Alam Kerap Terjadi, Kota Tasikmalaya Kini Status Siaga Darurat Bencana

Uus menambahkan, satu-satunya penanganan yang paling efektif adalah masyarakat Kota Tasikmalaya harus meningkatkan kepedulian kesehatan dan kebersihan lingkungan. Untuk itu, pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat perlunya kewaspadaan terhadap DBD.

"Edukasi terus kami laksanakan, abate juga sudah kami distribusikan, tinggal nanti masyarakat berperan aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk," katanya.

Dikatakan Uus, penambahan kasus DBD secara signifikan pada Januari tahun ini terjadi di salah satu pondok pesantren yang ada di Kota Tasikmalaya. Dari satu pesantren tersebut terdapat penambahan jumlah kasus DBD sebanyak 30 orang.

Baca Juga: Dinas SDA Jabar Akhirnya Turun ke Lokasi, Bendungan Padawaras di Tasikmalaya Janji Diperbaiki Tahun Depan

"Sehingga berdampak pada angka lonjakan kasus DBD di Kota Tasikmalaya cukup tinggi. Memang kita ketahui semua bahwa di pesantren itu banyak anak yang tinggal atau menginap, sehingga penularan DBD dilingkungan pesantren cukup rentan," katanya.

Tetapi, lanjut Uus, pihaknya langsung melakukan tindakan antisipatif terhadap pesantren tersebut bersama jajaran pengurus pesantren dengan turun ke lapangan. Memang ditemukan banyak sarang jentik nyamuk di sekitar pondok pesantren dan langsung dilakukan pembersihan.

"Hari ini, kami juga akan memastikan kondisi lingkungan di pesantren tersebut bersama dengan tim dari dinas termasuk pihak puskesmas setempat untuk kembali mengecek kondisi terakhir di pesantren tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Sepanjang Januari 159 Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Telan Korban Jiwa, Dua Anak Meningal Dunia

Pihaknya juga, lanjut Uus, akan keliling di lingkungan puskesmas yang ada di Kota Tasikmalaya secara lebih masif guna melakukan pencegahan DBD.

"Hari ini kami juga sudah mendistribusikan surat kepada Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama untuk mewaspadai adanya jentik nyamuk di sekolah atau dilembaga lembaga pendidikan lainnya," kata Uus.

"Alhamdulillah dari angka kasus tadi yang sembuh dan dizinkan pulang dari rumah sakit ada 186 orang, sisanya masih menjalani perawatan. Dan yang meninggal sebanyak empat orang, mudah- mudahan jangan bertambah lagi," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Unjuk Rasa Dugaan Rasisme Arteria Dahlan Terus Berlanjut, Massa di Banjar Dobel Kecewa terhadap Wakil Rakyat

Di wawancara terpisah, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ivan Diksan membenarkan adanya lonjakan angka kasus DBD di Kota Tasikmalaya. "Kemarin dapat laporan dari Dinas Kesehatan bahwa kasus DBD Kota Tasikmalaya selama Januari 2022 ini sudah di atas 250 kasus," ujar Ivan.

Untuk itu, ujar Ivan, pihaknya sudah minta kepada para camat para lurah serta tokoh masyarakat agar menyosialisasikan kewaspadaan terkait DBD ke masyarakat.

"Termasuk saya juga sudah minta kepada Dinas Pendidikan agar menyosialisasikan waspada DBD ke sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan lainnya," kata Ivan.

Baca Juga: Kyai dan Santri Unjuk Rasa di PN Ciamis, Kawal Sidang Kasus Terdakwa Dugaan Penistaan Agama Koslan alias Kace 

"Kami juga minta kepada masyarakat Kota Tasikmalaya agar menjaga kebersihan lingkungannya, membersihkan genangan-genangan air. Termasuk juga di lingkungan sekolah yang sekarang banyak anak-anak sekolah karena PTM sudah berjalan kembali," ujarnya.

Dinas kesehatan juga, ujar Ivan, telah menyediakan layanan untuk rapid test atau tes cepat DBD di puskesmas sehingga masyarakat bila ada kasus diduga terkena DBD untuk kepastiannya bisa melakukan tes cepat DBD di puskesmas.

"Kasus DBD di Kota Tasikmalaya ini sudah harus diantisipasi karena selain jumlah yang terpaparnya cukup banyak, sudah menelan korban sebanyak empat orang. Kemarin laporannya masih dua sekarang menjadi empat sehingga sudah seharusnya kita lakukan antisipasi," katanya.

Baca Juga: Cabuli Anak di Bawah Umur, Kakek 10 Cucu di Cilawu Garut Ditangkap Polisi

Namun, lanjut Ivan, untuk kasus DBD di Kota Tasikmalaya ini masih berstatus Siaga DBD. "Belum KLB mudah-mudahan jangan sampai KLB, karena walau tidak KLB juga kasus DBD ini terus kami  tangani," ujarnya.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x