KABAR PRIANGAN - Pemanfaatan hand sanitizer menjadi hal lumrah dan efektif untuk pencegahan penyebaran bakteri, virus dan jamur yang paling tepat, termasuk pada masa pandemi Covid-19.
Namun karena intensitas penggunaannya tinggi, tak jarang orang mengeluhkan dampak hand sanitizer terhadap kulit yang menjadi kering akibat alkohol yang terkandung di dalamnya.
Karena itu diperlukan alternatif cairan antiseptik yang tidak mengandung alkohol atau berbahan alami untuk penggunaan hand sanitizer. Terlebih bahan alami cukup banyak tersedia di Tatar Sukapura ini.
Menyadari potensi itu serta didorong keinginan mengedukasi warga untuk mencoba mendapat tambahan penghasilan, tiga orang dosen Jurusan Farmasi Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya melakukan inovasi mengenai pembuatan hand sanitizer alami.
Mereka yaitu apt. Lina Rahmawati Rizkuloh, MSi, apt. Susanti, MSi, dan apt. Srie Rezeki Nur Endah, MSi, mengajak warga Kampung Kadupandak, Desa Setang, Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya memanfaatkan tanaman untuk memproduksi antiseptik alami tersebut.
"Karena itu dibuat alternatif lain untuk membuat hand sanitizer alami yaitu dari daun sirih dan jeruk nipis, diharapkan pengeluaran masyarakat untuk biaya pembelian hand sanitizer berkurang," kata Lina di kampus Unper, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Kamis 27 Januari 2022.
Baca Juga: Pulang dari Jakarta, Seorang Warga Kota Tasikmalaya Diduga Positif Covid-19 Omicron
Malah, pihaknya akan terus mengedukasi agar keterampilan membuat hand sanitizer alami tersebut menjadi sumber mata pencaharian tambahan bagi masyarakat. Mulai dari proses produksi, pengemasan hingga pemasarannya.