Viral Gazebo di Kawasan Cipanyir Tasikmalaya Hanyut, Terbawa Arus Deras Sungai Ciloseh

- 4 Februari 2022, 21:15 WIB
Sebuah gazebo yang berada di taman wisata Kawasan Cipanyir Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya roboh akibat tergerus derasnya aliran Sungai Ciloseh yang melintasi kawasan itu, Kamis 3 Februari 2022 sore.*
Sebuah gazebo yang berada di taman wisata Kawasan Cipanyir Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya roboh akibat tergerus derasnya aliran Sungai Ciloseh yang melintasi kawasan itu, Kamis 3 Februari 2022 sore.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

 

KABAR PRIANGAN - Sebuah gazebo yang berada di taman wisata kawasan Cipanyir Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya roboh akibat tergerus derasnya aliran Sungai Ciloseh yang melintasi kawasan itu, Kamis 3 Februari 2022 sore.

Hujan deras yang terjadi mengakibatkan air sungai di kawasan itu meluap dan mengikis tembok penahan tebing (TPT) sehingga TPT ambles. Bangunan gazebo yang berada di atasnya ikut roboh dan jatuh ke sungai.

Padahal kawasan Cipanyir sendiri merupakan kawasan permukiman kumuh di Kelurahan Cipedes dan Panyingkiran (Cipanyir) Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Curanmor Lagi di Kota Tasikmalaya, Motor KLX Raib Saat Diparkir di Garasi Rumah

Kawasan tersebut ditata menjadi kawasan ramah lingkungan yang dibangun melalui bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan anggaran mencapai Rp 6 miliar bersumber dari APBN tahun anggaran 2021.

Hendar (45 tahun), salah seorang warga Kampung Sindangsari, Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, mengatakan, dirinya melihat langsung saat detik-detik robohnya gazebo. Menurut Hendar peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.

Ketika itu, hujan tak terlalu deras, namun, aliran air Sungai Ciloseh sangat besar. "Kalau di sini mah hujan tidak terlalu besar, mungkin di hulu sana hujan besar karena air Sungai Ciloseh meluap sangat besar," kata dia kepada wartawan di rumahnya, Jumat 4 Februari 2022.

Baca Juga: Polisi dan Satgas Anti Radikalisme, Serius Bongkar Jaringan NII di Garut

"Memang kalau di hulu hujan besar, pasti aliran sungai di sini juga besar. Jadi karena airnya besar, terus mengkis tembok tebing sungai. Nah, karena tidak kuat tebing sungai amblas dan gazebo ikut ambruk," ujarnya, menambahkan. 

Hendar mengatakan, sebelum peristiwa itu terjadi, sudah ada tanda-tanda gazebo itu akan terbawa longsor. Sebab, beberapa bagian gazebo dan tanah disekitarnya sudah terlihat mengalami retak-retak.

Karena itu, warga sekitar sudah memotong pagar pembatas besi beberapa hari sebelumnya.

Baca Juga: DPRD Jabar Pertanyakan Tak Adanya Program Peningkatan Jalan di Garut Tahun Ini

"Karena dianggap berbahaya, gazebo itu juga telah ditutup menggunakan tali agar tak ada orang yang masuk. Pas datang air besar, benar saja langsung ambles dan gazebonya hanyut terbawa arus sungai," kata dia.

Beruntung, kata Hendar, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat insiden tersebut. Rumah warga juga tidak ada yang terdampak.

Vidio runtuhnya gazebo di kawasan Cipangir viral di media sosial. Berdasarkan video itu, robohnya gazebo itu tak terjadi secara tiba-tiba. Sebelum bangunan gazebo roboh, tanah pijakan bangunan itu sudah lebih dulu terkikis aliran sungai.

Baca Juga: Terungkap! Ini Penyebab Maraknya PKL di Pintu Tol Cisumdawu Sumedang

Alhasil, sebagian bangunan kehilangan pijakan. Bangunan gazebo kemudian terbelah menjadi dua. Sebagian masih bertahan di atas, dan sebagian lainnya terjatuh ke sungai. Bagian atap gazebo juga ikut roboh.

Namun, saat Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan mendatangi lokasi pada Jumat 4 Februari 2022 pagi, seluruh bangunan gazebo itu sudah terjatuh ke sungai. Bahkan di tempat jatuhnya gazebo sudah terpasang garis polisi agar tak ada warga yang mendekat.

Hendar mengaku, warga setempat khawatir sekitar TPT yang longsor itu akan merambat ke rumah warga. Apalagi, jarak rumah warga dengan bibir sungai cukup dekat. Rumah Hendar sendiri hanya berharak sekitar 10 meter. "Soalnya juga kelihatannya itu kurang padat tanahnya," kata dia.

Baca Juga: Selain Wajib Lapor, Anggota GMBI Sumedang juga Wajib Ikut Tausiyah dan Kerja Bakti

Menurut Hendar, terkikisnya bantaran kali itu baru kali pertama terjadi. Sebelum kawasan itu dipercantik, meski kumuh, tidak pernah ada kejadian bencana di wilayah itu. "Sekarang kan jadi ada penyempitan karena tebing sungai ditembok. Jadi kalau hujan deras air cepat naik," ujarnya.

"Memang sih setelah dibenahi, kawasan ini jadi rapi dan warga pun sering memanfaatkannya bersantai di sini," kata Hendar, menambahkan.

Sebuah gazebo yang berada di taman wisata Kawasan Cipanyir Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya roboh akibat tergerus derasnya aliran Sungai Ciloseh yang melintasi kawasan itu, Kamis 3 Februari 2022 sore.*
Sebuah gazebo yang berada di taman wisata Kawasan Cipanyir Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya roboh akibat tergerus derasnya aliran Sungai Ciloseh yang melintasi kawasan itu, Kamis 3 Februari 2022 sore.* Istimewa

Hendar bersama warga lain berharap pemerintah dapat segera melakukan perbaikan dengan pembangunannya harus maksimal, agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.

Baca Juga: Harga Logam Mulia Emas Antam 4 Februari 2022, Mulai Kembali Merangkak Naik

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perwaskim) Kota Tasikmalaya Nanan Sulaksana mengatakan, ambrolnya tembok penahan tebing sungai Ciloseh di kawasan Cipangir yang mengakibatkan hanyutnya sebuah gazebo,

merupakan hasil pengerjaan penataan kawasan kumuh tahap pertama yang dibangun tahun 2018-2019.

"Jadi itu bukan pekerjaan yang kemarin diresmikan, tapi pembangunan tahap pertama tahun 2018 pada pengerjaan penataan Cipanyir program pemerintah pusat dari APBN dan PPK-nya dari pusat," katanya.

Baca Juga: Masyarakat Garut Diimbau Tidak Membeli Migor Secara Berlebih

Sedangkan pengerjaan yang beberapa waktu lalu diekspose dan diresmikan yang dibangun tahun 2021, bukan yang ambles tapi yang sebelahnya. Untuk penanganannya sendiri, lanjut Nanan, pihaknya akan langsung melakukan perbaikan.

"Penanganan saat ini yang penting aman dulu untuk masyarakat setempat. Kami lakukan penanganan kordinasi dengan BPBD Kota Tasikmalaya," ujarnya.

Selanjutnya, tambah Nanan, untuk perbaikan kawasan Cipanyir, anggarannya akan dialokasikan di APBD tahun ini. "Kami baru rencanakan dulu, dan menghitung kerusqkannya. Saat ini belum diketahui anggaran perbaikannya berapa," tutur Nanan.

Baca Juga: HKTI Dorong Bupati Garut Maju di Pilgub Jabar 2024, Rudy: Saya Siap

Nanan juga menyebut Penataan kawasan Cipanyir dikerjakan sebelum SOTK baru saat bidang pemukiman di PUTR masih bersatu dengan Perwaskim. Sekarang kan sudah pisah.

"Kalau dilihat itu tanahnya seperti labil tapi saya tak tahu dulu prosesnya seperti apa. Paling nanti kita lakukan pengerjaan perbaikan. Adapun nanti dikerjakan oleh siapa, akan kita rundingkan antara Perwaskim dengan PUPR," ujar Nanan.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x