KABAR PRIANGAN - Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian. Bahkan pandemi Covid-19 telah menyebabkan angka kemiskinan di Kabupaten Garut meningkat antara 8 persen hingga 10 persen.
Menurut Bupati Garut, Rudy Gunawan, terjadinya peningkatan angka kemiskinan yang merupakan dampak dari pandemi Covid-19 ini juga rentan terhadap peningkatan tindak pidana.
Dalam menyikapinya, tentu harus ada antisipasi di antaranya upaya perdamaian antara korban dan pelaku tindak pidana agar bisa ditempuh restorative justice.
Baca Juga: Pastikan Stok Minyak Goreng Aman Hingga Lebaran, Bupati Garut: Masyarakat Jangan Panik
"Meningkatnya angka kemiskinan menimbulkan kerentanan terhadap peningkatan tindak kriminal. Oleh karenanya kami sangat mengapresiasi upaya pihak Kejaksaan Agung untuk melahirkan Kampung Wisata Restorative Justice di Garut ini," ucap Rudy saat menghadiri kegiatan peresmian Kampung Wisata
Restorative Justice di Kampung Wisata Ciburial, Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Rabu, 16 Maret 2022.
Menurut Rudy, upaya yang dilakukan Jaksa Agung ini tentu sangat membantu dan besar manfaatnya bagi masyarakat. Ini juga bagian dari keseriusan Jaksa Agung menunjukan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan cara melakukan langkah-langkah konkret dalam membina bagaimana pelaksanaan pemerintah desa.
Baca Juga: Dinilai Lebih Kuat, Pemkab Garut Akan Segera Gunakan Aspal Plastik Untuk Bangun Jalan
Apalagi saat ini, katanya, Kabupaten Garut mendapatkan anggaran desa yang begitu besar yakni hampir Rp600 miliar. Jika tak ada pembinaan dari kejaksaan, ini tentu menimbulkan kerawanan bagi para perangkat desa untuk berurusan dengan hukum.
Dalam kesempatan tersebut, Rudy juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Garut, Neva Sari Susanti yang juga telah banyak berkontribusi dan bersahabat dengan 421 kepala desa di Kabupaten Garut.