Akhiri Polemik, Abdusy Syakur Amin Akhirnya Terpilih Kembali Jadi Ketua KONI Garut

- 16 Maret 2022, 21:03 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan foto bersama dengan Kapolres Garut, Ketua KONI Jabar, kedua calon ketua KONI dan Panitia Musorkab.
Bupati Garut Rudy Gunawan foto bersama dengan Kapolres Garut, Ketua KONI Jabar, kedua calon ketua KONI dan Panitia Musorkab. /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M. Eng kembali terpilih menjadi Ketua KONI Kabupaten Garut untuk masa bakti 2022-2026. 

Dalam Musorkab yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Santika, Rabu, 16 Maret 2022, Abdusy Syakur Amien meraih sebanyak 27 suara sedangkan rivalnya H. Ir. Rajab Priyadi hanya mendapat 20 suara. 

Musorkab KONI berjalan lancar meski berlangsung alot hingga semula dijadwalkan berakhir pukul 17.00 namun kenyataanya melebihi pukul 19.00 Malam. 

Baca Juga: Kejaksaan Agung Bentuk Kampung Wisata Restorative Justice di Garut

Akan tetapi secara umum Musorkab yang dibuka Bupati Garut Rudy Gunawan berjalan aman dan lancar. Bupati bersyukur karena KONI bisa melaksanakan Musorkab di tengah wabah pandemi Covid-19. 

Ia mengungkapkan bahwa tugas KONI diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. 

"Jadi KONI ini bukan organisasi kalengan, tapi organisasi yang dibentuk oleh undang-undang sama dengan saya, kita bersyukur dapat melaksanakan ini (Musorkab) dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Bupati .

Baca Juga: Pastikan Stok Minyak Goreng Aman Hingga Lebaran, Bupati  Garut: Masyarakat Jangan Panik

Ia mengatakan, pihaknya bersama pimpinan daerah lain, tidak mempunyai hak suara dalam pemilihan ketua KONI di Kabupaten Garut. Akan tetapi, kata Rudy, pihaknya hanya melihat bahwa pelaksanaan pemilihan ketua KONI sesuai dengan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dari KONI itu sendiri. 

"Sebab kami pun Pak Jendral Ahmad tidak bisa diperpanjang setelah tanggal 26 Januari, karena kami sudah 10 tahun, periodesasi itu 5 tahunan Bupati Pilkada lagi. Nah, begitupun KONI jika sudah 5 tahun tidak bisa, ada legalitas ada legal standing untuk terus memimpin, tetapi harus dipilih kembali, pemilihan itu dilakukan dengan demokratis, satu suara dari satu cabor ada 46 dilakukan secara tertutup tidak ada intimidasi, tidak ada apa apa semuanya adalah clear profesional," katanya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x