Musorkab KONI Garut Memanas, Sejumlah Pengurus Cabor Protes Kebijakan Panitia

- 6 Maret 2022, 20:39 WIB
Sejumlah pengurus cabor yang tergabung di KONI Garut melayangkan protes terkait adanya beberapa keputusan pihak panitia Musorkab KONI Garut yang dianggap melanggar AD/ART.
Sejumlah pengurus cabor yang tergabung di KONI Garut melayangkan protes terkait adanya beberapa keputusan pihak panitia Musorkab KONI Garut yang dianggap melanggar AD/ART. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Suasana menjelang pelaksanaan Musorkab Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Garut kian memanas. Aksi protes yang dilayangkan sejumlah pengurus cabang olah raga (cabor) terkait kebijakan panitia Musorkab yang dinilai melanggar AD/ART pun mengemuka.

Protes di antaranya dilayangkan pengurus cabor tinju dan cabor sepak bola. Mereka menilai sejumlah keputusan panitia Musorkab tak mempunyai alasan mendasar bahkan dianggap melanggar AD/ART.

Ketua cabor tinju KONI Garut, Kusdinar Puradinata, menyebutkan salah satu keputusan panitia Musorkab KONI yang dianggap janggal adalah pemindahan tempat pelaksanaan Musorkab.

Baca Juga: Pemkab Garut Akan Membeli Saham Bank BJB Senilai Rp6 Miliar

Semula sudah ditetapkan jika Musorkab akan dilaksanakan di ballroom Hotel Harmoni akan tetapi 2 hari menjelang pelaksanaan, tiba-tiba ada perubahan tempar menjadi di aula Makorem 062/Tarumanagara.

Menurutnya hal itu jelas-jelas sudah melanggar AD/ART yang menyebutkan pengumuman pelaksanaan termasuk tempat sudah harus diberitahukan kepada peserta Musorkab 14 hari sebelum pelaksanaan.

Namun yang terjadi, pengumuman perubahan tempat dilakukan penitia hanya 2 hari menjelang pelaksanaan. 

Baca Juga: Dua Balon Siap Bertarung di Musorkab KONI Garut, Wabup Sarankan Junjung Tinggi Sportifitas

Ia menilai alasan pemindahan tempat Musorkab ini pun sangat tak masuk akal. Pihak panitia menyebutkan hal itu, dilakukan karena adanya rekomendasi Satgas Penanganan Covid-19 sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Sementara aula Makorem kapasitasnya jauh lebih kecil dibandingkan ballroom Hotel Harmoni.

"Kalau alasannya untuk mencegah penyebaran Covid-19, harusnya nyari tempatnya yang lebih luas bukannya malah yang lebih sempit. Ini sangat tak masuk akal sehingga muncul prasangka buruk jika ini hanya bagian dari skenario panitia terkait adanya keberpihakan kepada salah satu calon," ujar Kusdinar, Sabtu, 6 Maret 2022.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x