Program Adopsi Gunung Jadi Solusi Selamatkan Gunung di Indonesia, Termasuk Gunung di Tasikmalaya

- 23 Maret 2022, 20:14 WIB
Syahril Asfar.*
Syahril Asfar.* /Kabar-Prianganc.om/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Mendaki gunung masih jadi salah satu kegiatan pecinta alam yang digemari banyak orang. Dipantau dari data konsumen sebuah perusahaan produk outdoor adventure, menunjukkan bahwa healing alias menenangkan diri salah satu alasan utama mendaki gunung.

Namun sayangnya, kecintaan terhadap kegiatan pendakian tidak sejalan dengan kondisi gunung-gunung saat ini, masih banyak oknum pendaki yang tidak bertanggung jawab dengan meninggalkan banyak sampah di gunung.

Para petualang tua yang tergabung dalam wadah Eiger Adventure Service Team (EAST) melakukan berbagai upaya untuk dapat memperluas kesadaran para pendaki terhadap lingkungan, salah satunya menginisiasi program adopsi gunung.

Baca Juga: Ribuan Santri dan Ulama se-Priangan Timur Unjuk Rasa di Tasikmalaya, Tuntut Polisi Segera Tangkap Saifuddin

Pada 19 Maret 2022 di Gunung Kembang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, secara resmi telah diluncurkan program program Eiger Zero Waste Mountain.

Salah seorang petualang gaek Indonesia, Djukardi “Bongkeng” Adriana, mengatakan, Gunung Kembang merupakan gunung pertama yang diadopsi menjadi eiger Zero Waste Mountain.

Untuk mengantisipasi pengelolaan limbah sampah pihaknya akan menata pengelolaan pendakian dimana para pendaki yang akan ke Gunung Kembang harus mengikuti program yang sudah disepakati.

Baca Juga: Aksi Pencurian Kerbau Dengan Cara Unik Terjadi Lagi di Wilayah Garut Selatan

"Kita harus merasa memiliki dan tanggung jawab lebih untuk mengedukasi para pendaki. Itulah alasan dasar kita menjadikan edukasi sebagai salah satu dari lima pilar EIGER (Education, Inspiration, Greenlife, Experiential, dan Responsibility)," ucapnya.

Selain itu, lanjut Djukardi, dirinya merasa prihatin atas rusaknya dan tercemarnya gunung di beberapa wilayah di Jawa Barat yang sebabkan oleh sampah.

Salah seorang anggota mahasiswa pecinta alam dari Kamapala STIA Tasikmalaya Syahril Asfari, mengatakan, masalah sampah sudah sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Kunjungi Markas Yonif Raider 323 di Banjar, Pangkostrad: Prajurit Harus Hindari Sekecil Apa pun Pelanggaran!

Karenanya program Eiger Zero Waste bisa menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan kerusakan gunung yang disebabkan oleh perilaku manusia karena menurutnya manusialah yang menjadi faktor perusakan gunung.

Mereka berharap program adopsi gunung ini bisa mengurangi kejadian-kejadian yang tidak di inginkan.

"Kami sangat memberi apresiasi, tentunya program Eiger Zero Waste sangat bagus karena melihat dari permasalahan sekarang, banyak para pendaki gunung yang kurang sadar akan perawatan gunung atau etika mendaki gunung," ujar Syahril.

Baca Juga: Ibu yang Membunuh Anak Kandung di Brebes, Dikabarkan Mendapatkan Bisikan Gaib

"Kebanyakan para pendaki sekarang tidak mengetahui standar operasional pendakian gunung yang menyebabkan kejadian-kejadian yang tidak diharapkan," ujarnya di Base Camp Kamapala STIA Tasikmalaya, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya,

Hendar dari Komunitas Pecinta Alam Arakacax maupun Presiden Republik Aer Harniwan Obech pun mendukung agar program tersebut bisa diterapkan oleh para pecinta alam Di Tasikmalaya baik di Gunung Galunggung, Gunung Cakrabuana, atau Gunung Sawal di Ciamis.

"Program seperti itu memang harus terus disosialisasikan dan semua kelompok pecinta alam harus ikut berperan," kata Hendar.

Baca Juga: Meninggal Saat Kerja Bakti, Ahli Waris Ketua RT di Sumedang Dapat Santunan Rp 108 Juta

Sementara itu Manajer EAST Galih Donikara yang dihubungi melalui telepon selulernya menambahkan, pada program Eiger Zero Waste selain pengelolaan sampah, pengelolaan jalur pun menjadi satu garapannya.

Ia menyebutkan dalam pengelolaan Gunung Kembang, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak seperti TNI dan Polri, Basarda, puskesmas, aparat desa dan masyarakat, penggiat alam terbuka, dan Orari/RAPI (Organisasi Amatir Radio Indonesia/Radio Antar Penduduk Indonesia).

"Kami harap program ini dapat menambah dan meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam kegiatan pendakian, bukan hanya bersih kawasannya dengan konsep pendakian zero waste (nol sampah), namun juga berdaya pengelolanya," ujarnya.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah