Rakernas PBNU 2022 di Cipasung Tasikmalaya, Momentum Menyambut Abad Kedua NU Sekaligus Nostalgia Muktamar1994

- 26 Maret 2022, 18:31 WIB
Wakil Sekjen PBNU, Najib Azca.*
Wakil Sekjen PBNU, Najib Azca.* /Kabar-Priangan.com/Arief Farihan Kamil

Karena itulah, lanjut Najib, kehadiran dirinya di Cipasung menjadi nostalgia mengunjungi tempat yang sangat penting ketika negara pada tahun 1994 silam mengintervensi NU.

"Intervensi itu kemudian gagal karena kekuatan warga Nahdliyin yang saya kira independen, tak takut kepada negara, meskipun pada waktu itu Gus Dur sebagai ketua umum tidak diberikan kesempatan memberikan kata sambutan dalam pembukaan muktamar," ujarnya.

Baca Juga: Ketua Umum PBNU Lantik PCNU Kabupaten Tasikmalaya, Mengimbau Bekerja dan Bantu Masyarakat Pelosok

"Dalam konteks budaya Jawa kelihatan betul bahwa ini Gus Dur tidak direstui oleh Soeharto (Presiden RI saat itu), tetapi Gus Dur tetap melakukan penggalangan kekuatan dan berhasil," ujar Najib kepada Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Kamis 24 Maret 2022.

Adapun Rakernas PBNU 2022 di Cipasung sekarang sangat penting dalam rangka menyambut Abad Kedua NU. "PBNU sekarang ini kan salah satu kredonya menyongsong Abad Kedua NU. Tahun ini kalau dihitung secara hijriyah, NU masuk 100 tahun tepatnya bulan Rajab kemarin.

Tahun kemarin kan waktu peringatan di Madura itu mengikuti kalender hijriyah 99 tahun. Jadi Rajab mendatang itu tahun ke-100," ujar Najib yang juga Dosen Fisipol Universitas Gadjah Mada itu saat diwawancara di tempatnya menginap di salah satu hotel di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Sudah Mau Ramadhan Lagi, Tapi Belum Qadha, Apa Jawaban Ustadz Abdul Somad?

Selain itu, lanjut Najib, Rakernas PBNU 2022 kali ini sesuatu yang sangat penting karena merupakan momentum transformasi zaman. "Alhamdulillah ternyata NU memilih generasi baru untuk memimpin. Kemarin kan terjadi kontestasi yang menarik antara generasi lama

diwakili KH Said Aqil Siradj dengan KH Yahya Cholil Staquf. Pak Said waktu itu sudah dua periode masuk periode ketiga, dan Gus Yahya periode pertama. Jadi bagi saya ini pilihan yang tepat dari NU untuk memilih kepemimpinan baru yang segar menyongsong Abad Kedua NU," ujarnya.

Ditambahkannya, meski kepemimpinan baru dan lebih muda, tapi Gus Yahya punya kultural yang sangat kuat di dalam NU, baik secara genealogis maupun kapasitas keilmuannya. "Kita tahu Gus Yahya itu anaknya KH Cholil Bisri,

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah