KABAR PRIANGAN - Sejumlah tradisi menjelang puasa Ramadan di pedesaan, biasanya rutin dilakukan oleh masyarakat dari berbagai tingkatan usia.
Di Sumedang, ketika menjelang puasa, masyarakat biasanya melakukan tradisi atau ritual yang maknanya mengandung nilai menyambut bulan puasa yang dinilai sakral.
Namun seiring perkembangan jaman, tradisi-tradisi tersebut mulai luntur dan banyak ditinggalkan masyarakat, meski masyarakat di daerah sekalipun.
Baca Juga: Gara-gara Nonton Video Porno Sesama Jenis, Pedagang Roti di Sumedang Tega Cabuli Empat Bocah
Modernisasi dan perkembangan jaman membuat tradisi -tradisi itu nyaris hilang. Bahkan dimungkinkan akan punah jika tidak kembali dilestarikan.
Sekretaris Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS) Sumedang, Asep Anang Supriatna mengakui, pudarnya budaya masyarakat untuk melakukan tradisi-tradisi menjelang puasa Ramadan yang dinggap sakral.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Ribuan Botol Miras Hasil Operasi Cipta Kondisi Dimusnahkan di Mapolres Sumedang
Asep memerinci tradisi yang kini hampir ditinggalkan masyarakat Sumedang dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Tradisi yang hampir hilang yang biasanya dilakukan oleh masyarakat daerah menjelang puasa Ramadan itu diantaranya:
Baca Juga: Jelang Puasa, Masyarakat Mekarasih Sumedang Gelar Ritual Menyucikan Diri di Waduk Jatigede