Aktivis Mahasiswa Bersitegang dengan Polisi Saat Berunjukrasa di Depot Pertamina Tasikmalaya  

- 4 April 2022, 18:33 WIB
Para mahasiswa bersitegang dengan polisi saat melakukan unjukrasa di depan Depot Pertamina Tasikmalaya, Senin 4 April 2022.*
Para mahasiswa bersitegang dengan polisi saat melakukan unjukrasa di depan Depot Pertamina Tasikmalaya, Senin 4 April 2022.* /kabar-priangan.com/Erwin RW/

 

KABAR PRIANGAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam PMII Kota Tasikmalaya menggelar aksi unjuk rasa di Depot Pertamina Tasikmalaya, Senin 4 April 2022. Dalam aksinya, mereka sempat bersitegang dengan polisi.

Para aktivis mahasiswa tersebut memprotes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax yang rencananya akan disusul dengan kenaikan elpiji dan pertalite.

Dalam aksi tersebut mahasiswa sempat bersitegang dengan polisi yang mengawal aksi demo tersebut. Massa aksi sempat bersitegang dan saling berebut ban dengan polisi. Saling rebut terjadi saat ban yang mereka bawa dibakar, namun langsung dipadamkan polisi.

Baca Juga: Bupati Garut Peringatkan PDAM: Air Bersih Sangat Penting Saat Lebaran

Massa aksi dan polisi juga sempat saling cek cok karena massa meminta ban dan spanduk yang dirampas dikembalikan.

Masa aksi juga memasang spanduk bertuliskan Depot Ini Disegel Mahasiswa Tasik. Aksi penyegelan itu sebagai gerakan keseriusan mahasiswa dalam menolak kenaikan harga BBM yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan menolak kenaikan harga gas elpiji dan pertalite.

Koordinator aksi, Muhamad Satriana Ilham menyebutkan, mahasiswa menuntut Depot Pertamina Tasikmalaya bersepakat dengan mahasiswa dan masyarakat untuk menolak kenaikan harga pertamax.

Baca Juga: Herry Wirawan Sang Predator Seks Akhirnya Dijatuhi Hukuman Mati oleh Pengadilan Tinggi Jawa Barat

Ia meminta Pimpinan Depot Pertamina Tasikmalaya untuk bersama-sama dengan mahasiswa menolak kenaikan harga Pertamax yang sudah ditetapkan pemerintah.

"Kami minta Pimpinan Depot Pertamina Tasikmalaya untuk menyamakan persepsi, menyatukan pemikiran juga mau bersama dengan mahasiswa menolak kenaikan harga BBM yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," ujar Ilham.

Massa aksi juga menegaskan bahwa tuntutan mereka itu akan dibawa ke tingkat nasional dan akan bergabung dengan mahasiswa lainnya se Indonesia untuk menggelar aksi nasional.

Baca Juga: Klitih Kembali Memakan Korban, Seorang Siswa SMA di Yogyakarta Meninggal Dunia

"Jika tidak ada penolakan maka pemerintah akan sewenang-wenang dalam menentukan kebijakan. Salah satunya menaikan harga BBM seenaknya. Seperti yang dilontarkan Luhut Binsar Panjaitan bahwa secara bertahap pertalite dan elpiji juga akan dinaikan," ujarnya.

Pihaknya menuntut Pertamina Tasikmalaya harus berani menghentikan operasional sejak hari ini sampai harga BBM diturunkan.***

 

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x