Sayangnya, lanjut Yaya, pihak UPTD Pasar kurang peka terhadap kondisi pasar seperti itu.
Padahal, seharusnya pihak UPTD memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang datang ke pasar dalam hal kemanan dan kenyamanan dengan menambah jumlah tenaga keamanan hingga dua kali lipat dibanding hari biasa.
Baca Juga: Razia Knalpot Bising di Tempat Ngabuburit, Polisi Amankan Delapan Sepeda Motor
"Idealnya mah, Pak, tenaga keamanan di sini minimal 20 orang. Saya sudah mengajukan tapi tetap saja tidak ada realisasi dengan alasan keterbatasan anggaran," katanya.
Sehingga, sebagai tenaga keamanan yang bertugas di lingkungan Pasar Cikurubuk, hampir setiap hari dirinya melalui mikrofon terus-terusan mengimbau kepada warga yang datang ke pasar agar selalu berhati-hati dengan barang yang mereka bawa termasuk anak kecil.
"Saya selalu siap untuk mengamankan Pasar Cikurubuk ini karena dari dulu saya sudah dipercaya oleh para pedagang pasar Cikurubuk menjadi petugas keamanan di sini," katanya.
Beruntung, kata Yaya, keamanan Pasar Cikurubuk sering ada bantuan dari aparat baik TNI maupun Polri.
"Ya biasanya dibantu juga oleh aparat baik dari TNI maupun dari kepolisisn karena kalau hanya dengan mengandalkan security untuk mengamankan sebanyak 2.800 kios dengan aset mencapai triliunan rupiah sangat berat," katanya.
Kurangnya tenaga keamanan di lingkungan Pasar Cikurubuk juga dikeluhkan sejumlah pedagang dan pemilik kios di Pasar Cikurubuk. Endang (54), salah seorang pedagang mengatakan, sejak memasuki Bulan Ramadan peningkatan kunjungan ke pasar mulai terlihat.