Belasan Sapi dan Kerbau di Pasar Hewan Manonjaya Terindikasi Mengidap PMK

- 11 Mei 2022, 23:56 WIB
Petugas Kesmavet Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di Pasar Hewan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 11 Mei 2022. Hasilnya, 17 hewan mengidap penyakit mulut dan kuku.*
Petugas Kesmavet Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di Pasar Hewan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 11 Mei 2022. Hasilnya, 17 hewan mengidap penyakit mulut dan kuku.* /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Belasan hewan ternak jenis sapi dan kerbau yang diperjual belikan di Pasar Hewan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya ditemukan terindikasi mengidap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Hal itu diketahui setelah tim Kesmavet Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya saat melakukan inspeksi mendadak serta pemeriksaan kesehatan hewan ke pasar hewan tersebut, Rabu 11 Mei 2022.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin menjelaskan, dari hasil temuan di lapangan, setidaknya ada 15 ekor sapi dan 2 ekor kerbau yang terindikasi positif PMK.

Baca Juga: Saat Lebaran, Volume Sampah di Kabupaten Ciamis Meningkat Tiga Kali Lipat

Belasan hewan ini diketahui berasal dari salah satu lokasi peternakan hewan di wilayah Kecamatan Singaparna.

"Jadi kita melakukan upaya deteksi dini, memonitor hewan ternak yang ada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Hasil lab dari Balai Besar Veteriner Subang, dinyatakan 17 hewan positif PMK," jelas Nuraedidin.

Ditambahkan dia, pemerintah pusat sudah melakukan antisipasi dengan lockdown wilayah Jawa Timur, atas temuan kejadian PMK disana.

Baca Juga: Tabrakan Maut Terjadi di Dekat Kantor Saltantas Polres Banjar. Pengendara Sepeda Motor Tewas di Perjalanan

Termasuk, dinas pun juga sudah melaporkan kejadian di Pasar Manonjaya ini kepada Bupati Tasikmalaya.

Kemudian, dinas sudah menindaklajutinya dengan mengeluarkan surat edaran sosialisasi kepada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya terutama peternak hewan.

"Tim sudah melaksanakan pengecekan dan pemeriksaan, termasuk penyemprotan disinfektan ke kandang dan hewan ternak seperti di pasar hewan Manonjaya," ujar dia.

Baca Juga: Delapan Gadis Kos Jadi Korban Perekaman Video Pemuda Pengangguran. Pelaku Pasang Kamera di WC dan Kamar Korban

Nuraedidin mengatakan ketika kasus PMK ini ditemukan di pasar hewan Manonjaya, bisa saja dilakukan lockdown atau untuk sementara tidak ada aktivitas jual beli di lokasi tersebut.

“Ciri-ciri atau gejala hewan ternak yang sudah terinfeksi PMK atau penyakit mulut dan kuku, yaitu banyak mengeluarkan lendir dan kukunya  mudah mengelupas dan melepuh,” katanya.

"Namun kalau dikonsumsi oleh manusia tidak membahayakan, dengan catatan harus dimasak matang dan direbus dengan benar sampai bakterinya hilang," lanjutnya.

Baca Juga: Bandara Wiriadinata Tasikmalaya Kembali Layani Penerbangan Komersil. Danlanud: Jika Lancar, 15 Mei Beroperasi

Dia menambahkan, dilaksanakan monitoring dan pengecekan hewan ternak ini sebagai langkah antisipasi menjelang iduladha, atau idul kurban.

“Jangan sampai pengadaan atau populasi sapi ternak menurun jelang kurban. Maka dilakukan penjagaan dan sterilisasi terhadap peternak,” katanya.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kabupaten Tasikmalaya Heri Kustiana menambahkan, hasil pemeriksaan hewan ternak di pasar hewan Manonjaya, sampelnya diserahkan ke lab veteriner Subang.

Baca Juga: Oknum Kades Terduga Foto Mesra Tak Hadiri Panggilan Konfirmasi dari DPMD Sumedang, Begini Penjelasannya

Sampel yang dikirim, kata dia, berupa darah dan air liur dari hewan yang terindikasi PMK.

"Sampelnya diambil dari hewan ternak di pasar hewan Manonjaya. Jadi setiap hari kami ada giat pengecekan dan pemeriksaan, ada lima tim dari dinas," ujar dia.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x