"Jadi kalau ada sampah bisa diolah ya silakan, kalau mau dibuang ya dibuang pada
tempatnya, jangan buang sampah sembarangan," kata Yusuf.
Apalagi kata Yusuf, kapasitas tampat pembuangan akhir (TPA) Kota Tasikmalaya
di Ciangir terbatas. Sehingga, kalau masyarakat terus-terusan membuang sampah
sembarangan begitu saja maka sampah tak akan tertampung.
"Sampah plastik di kita itu 30 persen dari tiap 200 ton sampah yang dihasilkan setiap harinya.
Ini kalau dikelola dengan baik, sampah itu menghasilkan keuntungan," ujarnya.
Karena itu, pihaknya meminta DLH bekerja sama dengan pihak swasta atau pihak ketiga yang siap mengelola sampah kita di Kota Tasikmalaya. "Dengan dikelola secara baik, paling tidak dari 200 ton sampah itu 100 ton bisa terurai saja sudah Alhamdulillah," kata Yusuf.
Lebih lanjut Yusuf mengatakan, Pemerintah Kota Tasikmalaya telah membebaskan lagi lahan TPA untuk menampung sampah yang dihasilkan masyarakat.
"Tapi walaupun terus melakukan pembenasan lahan, tetap saja tidak akan cukup kalau sampah tidak dikelola dengan baik. Makanya kerja sama dengan bank sampah harus terus dilakukan. Saya sudah perintahkan itu ke DLH," ujar Yusuf.*