"Kita masyarakat hanya diam saja, pas pemasangan lihat. Sekarang saya dirugikan karena penyempitan, dampaknya ke masyarakat, sampahnya tersangkut karena ada patok patok. Dengan adanya paralon itu yang dirasakan warga, sering banjir karena adanya penyempitan," katanya.
Baca Juga: Segel Kantor Desa Dibuka, Kapolres Sumedang: Mereka Tak Punya Dasar Hukum
Ia berharap, keresahan masyarakat akibat dampak buruk keberadaan pipa di sungai itu mendapatkan perhatian dari pemerintah. Diharapkan Pemerintah bisa segera menyelesaikan agar masyarakat bisa tenang.
Pada dasarnya, kata dia, warga tidak menolak bagi siapa saja yang memanfaatkan mata air jika untuk kepentingan umum.
Pasalnya, air merupakan pemberian Tuhan. Namun caranya harus benar dan digunakannya untuk kepentingan masyarakat.
Baca Juga: Ini Spanduk Menohok untuk Bupati Sumedang Saat Demo Warga Tuntut Mundur Kades Pelaku Foto Mesra
"Enggak ada masalah asal pemasangannya bagus, efektif, dan akurat. Seharusnya bukan di pinggir sungai, biar enggak banjir, biar enggak ada yang dirugikan," katanya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kasatpol PP Kabupaten Sumedang Syarif Effendi Badar akan mengundang PT Duta Family perihal keterkaitan pengambilan air di wilayah blok Desa Sindanggalih dan Cihanjuang Kecamatan Cimanggung.
"Kami undang hari ini ataupun memanggil PT Duta family, meminta klarifikasi kaitan dengan adanya keberatan dari beberapa orang warga masyarakat baik apa Desa Cihanjuang sama Desa Sindanggalih karena adanya pengambilan air," ucapnya saat di temui di acara Rembuk Stunting di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor, Selasa 7 Juni 2022.
Baca Juga: Aksi Demo Warga: Segel Dibuka Jika Bupati Sumedang Berhentikan Kades Pelaku Foto Mesra