Pemkab Sumedang Targetkan Angka Stunting di Sumedang Turun 9 Persen, Ini Strateginya

- 8 Juni 2022, 08:20 WIB
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir didampingi Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan saat acara kegiatan rembuk stunting di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir didampingi Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan saat acara kegiatan rembuk stunting di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor. /kabar-priangan.com/Devi Supriyadi/

KABAR PRIANGAN - Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang menargetkan angka stunting di Kabupaten Sumedang turun di angka 9 persen di tahun 2023.

Demikian disampaikan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir saat menjadi narasumber pada acara kegiatan Rembuk Stunting yang di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor, Selasa, 7 Juni 2022.

"Kita menyesuaikan dengan target nasional. Berdasarkan data Bulan Penimbangan Balita (BPB) kita di angka 9,12 persen atau di bawah  target nasional yaitu 14 persen. Sedangkan berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di angka 22 persen. Target kita 9 persen di 2022," ujarnya.

Baca Juga: Bupati Sumedang Sampaikan Ini untuk Kades Pelaku Foto Mesra

Bupati mengatakan, bahwa Kabupaten Sumedang mempunyai waktu satu tahun setengah untuk menurunkan angka stunting dari 22 persen ke 9 persen. Menurutnya, untuk mencapai target tersebut dibutuhkan extra effort dan komitmen bersama. 

"Alhamdulillah, saat ini kita melaksanakan rembuk stunting melalui pendekatan pentahelik. Ini ikhtiar kita dalam mencegah dan menanggulangi masalah stunting dari hulu sampai ke hilir supaya bisa dilaksanakan komprehensif dan sistematis," ujarnya.

Dikatakan bupati, rembuk stunting ini perlu ditindaklanjuti. Untuk optimalisasi program kegiatan, siapa berbuat apa dan dibuat cross cuting dengan pendekatan multi sektor. 

Baca Juga: Disdik Sumedang Berikan Penghargaan Siswa Berprestasi Kepada Mutiara Shafira, Ini Prestasinya

Ia pun meyakini dengan kerjasama lintas sektor seperti ini, semuanya terintegrasi untuk menghadirkan program kegiatan ditiap institusi dalam rangka mencegah dan menangulangi stunting.

"Dibutuhkan komitmen kami selaku pimpinan daerah untuk mengarahkan seluruh stakeholder agar semua bisa berpartisipasi mengatasi stunting diawali pemahaman tentang stunting dan apa tupoksi yang melekat pada SKPD," kata bupati.

Lebih lanjut bupati mengatakan, Pemkab Sumedang sudah memiliki aplikasi sistim penanggulangan pencegahan stunting atau i-simpati. Dalam aplikasi ini, sudah ada peta lokasi stunting desa by name by adress, dari kecamatan sampai tiap desa.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Forprov Jabar, Ini Daftar Inorga yang Bakal Dilombakan di Sumedang

"I simpati ini sudah ada lokus dan petanya dari kecamatan dan desa sampai by name by adresnya, by posyandu. Stuntingnya karena apa, rekomendasinya bagaimana itu sudah ada disana. Data itu tinggal di eksekusi oleh stakeholder karena mempeunyai kebijakan berdasarkan data. Good data good decicion," ujarnya

Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan menyampaikan, banyak upaya yang akan terus dilakukan oleh Pemkab Sumedang dalam intervensi stunting diantaranya, mengidentifikasi masalah dan tindaklanjut program intervensi stunting terintegrasi terutama pada desa lokus prioritas. 

Baca Juga: Siswa yang Anarkis dan Tawuran Jangan Mengaku Warga Sumedang

"Kemudian, adanya penguatan seluruh pilar strategi percepatan penurunan stunting. Penguatan intervensi gizi spesifik stunting oleh Dinas Kesehatan melalui pendampingan implementasi hingga ketingkat desa dan Puskesmas. Lalu, adanya penguatan intervensi gizi sensitif stunting oleh SKPD terkait secara fokus terhadap rumah tangga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," ujarnya.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x