Namun ancaman kebusukan jamur merang yang memiliki siklus hidup hanya 8 jam ini terbilang tinggi. Sehingga ia harus memeras otaknya untuk menghasilkan produksi jamur dalam kemasan kaleng.
Dikatakan Irfan, dengan kemasan kaleng ini jamur merang bisa bertahan hingga enam bulan tanpa perubahan kualitas. Potensi jamur kaleng bisa menjadi lahan untuk membuka peluang usaha.
Selain menghasilkan harga jual yang tinggi, lanjut Irfan, hadirnya jamur merang dalam kemasan kaleng menjadi hal baru bagi penyuka jamur tanah air.
"Untuk media serabut aren, mungkin kami satu-satunya di Indonesia, yang lain kebanyakan menggunakan jerami," ujarnya.
"Selain menghasilkan jamur, media bekas tanamnya juga bisa digunakan sebagai pupuk kompos organik," sambung Irfan.
Melihat besarnya peluang jualan komoditas jamur merang, Irfan berencana memperluas produksi jamur merang dengan melibatkan masyarakat sekitar, setelah proses perizinan produksi jamur kemasan seluruhnya selesai. ***