"Tadi pagi-pagi ke sini, lapak jualan saya dan pedagang lain sudah terhalang pagar penutup jalan dan ada galian, otomatis lapak jualan saya terhalang dan jadi sepi," ujarnya.
Endar mengatakan, seharusnya Dinas PUTR Kota Tasikmalaya selaku leading sektor pembangunan proyek tak semena-mena mengerjakan proyek di lokasi.
Pemkot Tasikmalaya juga ujar dia, harus melihat aspek kerugian yang akan dialami masyarakat di Jalan HZ Mustofa dan Cihideung akibat adanya pengerjaan proyek.
"Kita juga kan bayar pajak segala macam, berdagang di sini tidak gratis. Ya, kalau sepakat semua kan enak,"ujar Endar.
Parahnya lagi mereka menyebut, sebelumnya tidak ada pemberitahuan dari pemerintah daerah terkait pengerjaan tersebut kepada mereka.
"Tidak ada pemberitahuan, masuk alat berat dan pemagarannya juga dilakukan malam hari. Yang saya bingung, kami nanti kasih makan keluarga darimana? kata Hendra salah seorang petugas parkir yang lahan parkirnya hilang akibat adanya proyek tersebut.
“Soalnya, tempat ini merupakan tempat kami mengais rejeki," ujarnya.***