Pemimpin Oposisi Sri Lanka Mundur dari Pencalonan Presiden, Kenapa? Simak Alasannya  

- 19 Juli 2022, 22:10 WIB
Pemimpin Oposisi Sri Lanka Sajith Premadasa.*
Pemimpin Oposisi Sri Lanka Sajith Premadasa.* /theguardian.com/

Saat ini Sri Lanka tengah menghadapi krisis ekonomi karena pinjaman besar-besaran yang telah jatuh tempo dan negara tidak mampu untuk membayar hutangnya.

Baca Juga: Kabar Gembira bagi Bobotoh! Polisi Izinkan Persib Gunakan Stadion GBLA untuk Liga 1 Indonesia Musim Ini

Penyebab lainnya yaitu pengeluaran pemerintah yang tinggi untuk membiayai obat-obatan, vaksin dan vitamin akibat pandemi, pengurangan pajak yang menguras pendapatan negara, sisa cadangan devisa yang mencapai level terendah.

Pinjaman kepada China dalam jumlah besar dipergunakan untuk membangun proyek-proyek pariwisata.

Ternyata akibat pandemi, kunjungan wisata menurun drastis dan langsung mempengaruhi kondisi perekonomian.

Baca Juga: Pilot Pesawat T-50i Golden Eagle TT-5009  yang Jatuh di Blora Dinyatakan Meninggal Dunia

Pada saat negara dalam  krisis moneter menyebabkan kesulitan untuk membiayai operasional kegiatan seperti sekolah, subsidi, pelayanan pemerintahan, kepolisian, militer, dan lain sebagainya.

Kebijakan mencetak uang sebanyak-banyaknya untuk membiayai hutang domestik dan internasional berdampak terhadap laju inflasi yang semakin tinggi dan harga-harga semakin meroket.***

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah