Network
KABAR PRIANGAN - Menyusul adanya rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM), Pemkab Garut langsung menindaklanjuti dengan berbagai langkah. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi guna mencegah hal yang tak diharapkan.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyebutkan salah satu langkah yang dilakukan yakni menggelar rapat sosialisasi bersama Forkopimda. Dalam rapat di antaranya dibahas terkait rencana kenaikan BBM subsidi termasuk antisipasi pemerintah daerah dalam menghadapi rencana kenaikan BBM.
"Kami sudah menggelar rapat sosialisasi dalam menindaklanjuti rencana kenaikan BBM subsidi. Hal ini sesuai arahan Bapak Presiden sebagai langkah antisipasi yang harus dilakukan pemerintah daerah," ucap Rudy, Kamis, 1 September 2022.
Baca Juga: Kedelai Subsidi Siap Disalurkan Pedagang Tahu Tempe di Garut Bimbang, Ini Alasannya
Selain itu, Rudy menyampaikan pihaknya juga akan melakukan langkah sosialisasi kepada masyarakat. Langkah ini dilakukan guna mencegah adanya mogok massal akibat kenaikan BBM subsidi yang bisa berdampak pada kegiatan ekonomi di masyarakat.
Diungkapkannya, sebagai bentuk kompensasi atas kenaikan harga BBM subsidi, Pemkab Garut akan menyalurkan bantuan sosial (Bansos). Bansos yang dikeluarkan pemerintah pusat itu bertujuan untuk memperkuat daya beli masyarakat.
Rudy menerangkan, jumlah Bansos BBM dari pemerintah pusat yang akan disalurkan di Garut mencapai Rp250 miliar. Bantuan sebesar itu akan disalurkan kepada 2.360 kepala keluarga (KK) yang ada di Kabupaten Garut.
Baca Juga: Bangkit Pasca Pandemi, Pengusaha Hotel dan UMKM di Garut Jalin Kerjasama
"Namun demikian, kami belum bisa memastikan kapan kenaikan harga BBM bersubsidi akan mulai diberlakukan. Kami baru mendapatkan instruksi untuk melaksanakan rapat sosialisasi dengan unsur Forkopimda," ujar Rudy.***
