Terdampak Bencana di Selatan Garut Mulai Beraktivitas Normal, Warga Tetap Diminta Waspada

- 28 September 2022, 18:57 WIB
Sejumlah alat berat diturunkan Pemkab Garut untuk membantu membersihkan materail longsoran banjir bandang dan longsor di beberapa titik di wilayah  selatan Garut. Kini aktivitas warga terdampak sudah kembali normal menjelang berakhirnya masa tanggap darurat yang ditetapkan pemerintah.
Sejumlah alat berat diturunkan Pemkab Garut untuk membantu membersihkan materail longsoran banjir bandang dan longsor di beberapa titik di wilayah selatan Garut. Kini aktivitas warga terdampak sudah kembali normal menjelang berakhirnya masa tanggap darurat yang ditetapkan pemerintah. /kabar-priangan.com/DOK/

Tak hanya itu, ia juga menyatakan jika saat ini jalan-jalan di sepanjang jalur Cisompet-Pameungpeuk yang sebelumnya sempat tertutup material banjir bandang dan longsor, kini sudah dibersihkan. Dengan demikian, jalur tersebut saat ini sudah bisa dilalui dengan lancar akan tetapi tetrap diimbau untuk hati-hati. 

Baca Juga: Kuasa Hukum Ajukan Penangguhan Penahanan Tujuh Tersangka Kasus Pembongkaran Rumah oleh Rentenir di Garut

Disampaikan Budi, saat ini ancaman bencana alam masih tetap harus diwaspadai, apalagi intensitas hujan masih cukup tinggi. Tak hanya banjir dan longsor, Garut juga rawan terhadap bencana lainnya seperti angin puting, gempa, tsunami, hingga letusan gunung berapi. 

Bukan hanya masyarakat, Budi juga mengimbau agar kewaspadaan juga dilakukan oleh pihak pemerintahan mulai dari yang terbawah. Ketika mengetahui di daerahnya ada potensi bencana, sebaiknya segera dilaporkan agar bisa secepatnya diantisispasi atau ditangani.   

Khusus terkait antisipasi ancaman banjir bandang di wilayah Pameungpeuk dan sekitarnya, Budi mengungkapkan pihaknya bersama jajaran aparatur tingkat kecamatan, desa, kepolisian dan TNI, selalu siap siaga dan memantau kondisi di lapangan.

Baca Juga: Usai Festival di Milan, Kerajinan Kulit Garut Kian Dikenal Dunia dan Diminati Bule

"Ketika hujan dengan intensitas tinggi turun, terutama di kawasan hulu sungai, maka kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait serta pasti akan ada peringatan. Namun kita tentunya sangat berharap agar bencana banjir tak sampai terulang lagi," ucap Budi.    

Lebih jauh Budi, menerangkan, bencana banjir bandang di Pameungpeuk dan sekitaranya yang terjadi Kamis, 22 September 2022 malam, telah menyebabkan sedikitnya 1.644 rumah terdampak. Selain itu, ratusan rumah juga dilaporkan mengalami kerusakan mulai ringan, sedang, hingga berat.***

 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah