Baca Juga: RS TMC Raih Predikat Akreditasi Paripurna dari Kementerian Kesehatan RI dan KARS
Selain peran serta pemerintah, Ami pun meminta pihak sekolah untuk pro aktif turut menjaga dan merawat infrastruktur bangunan yang sudah diberikan pemerintah. Sehingga usia dan ketahanan bangunannya bakal jauh lebih bertahan lama.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya merilis jumlah ruang kelas yang rusak yang mencapai 876 ruang kelas SD di seluruh Kabupaten Tasikmalaya. Data itu diambil berdasarkan data Dapodik.
Akibatnya, ribuan pelajar kini terpaksa harus belajar dibawah ancaman ruangan ambruk hingga belajar di tenda dan bangunan bambu menyerupai kandang ayam boiler.
Baca Juga: Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus di Kejari Sumedang Dievaluasi Kejati
Seperti kondisi di SDN Sinagar Desa Sindangasih Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya yang dibangunkan kelas darurat oleh warganya.
"Berdasarkan data pokok pendidikan (dapodik) tercatat jumlahnya sebanyak 876 ruang kelas. Itu fakta,” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Rahayu Jamiat.
Hal ini terjadi menurutnya, kemungkinan akibat bencana alam, kedua akibat faktor lapuk termakan usia. Dan ketiga, karena pemeliharaan kurang optimal yang membuat ruang kelas rentan rusak.
Baca Juga: Pj Wali Kota Tasikmalaya Harus Sanggup Menyatukan ASN, Pastikan Tak Ada Kubu-kubuan
Ruang kelas yang rusak ini berbagai tipe, baik rusak ringan, sedang hingga berat. Hal ini tentu berimbas pada aktivitas belajar mengajar yang dilakukan di sekolah tersebut.