Garut Berada di Peringkat ke 46 Risiko Bencana di Seluruh Indonesia

- 26 Oktober 2022, 17:33 WIB
Apel Pasukan Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut Tahun 2022, di Lapangan Setda, Rabu, 26 Oktober 2022.
Apel Pasukan Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut Tahun 2022, di Lapangan Setda, Rabu, 26 Oktober 2022. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Pemerintah Kabupaten Garut menggelar apel gelar pasukan dalam rangka peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Garut Tahun 2022.

Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Sekretariat Daerah, Rabu 26 Oktober 2022 itu dipimpin Sekretaris Daerah sekaligus selaku Kepala BPBD Garut, Nurdin Yana, dan diikuti para kepala SKPD, organisasi kemasyarakatan, para relawan kebencanaan dan Satgas/TRC dari SKPD terkait.

Sekda menyampaikan, Garut merupakan daerah yang memiliki risiko bencana alam maupun non alam yang sangat tinggi. 

Baca Juga: Jasad Pria Mengambang di Waduk Jatigede Sumedang, Diduga Warga asal Garut.

Ia menuturkan, berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2021, Garut menduduki peringkat resiko bencana ke 36 dari 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia dan posisi ke 4 di Provinsi Jawa Barat.

“Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya penyelenggaraan penanggulangan bencana yang baik, terencana, terarah, dan efektif yang dimulai dari tahap pra bencana, tanggap darurat, sampai pascabencana,” ujar Nurdin Yana. 

Ia menuturkan, apel ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan dan kapasitas daerah dalam menghadapi ancaman bencana khususnya bencana hidrometeorologi, yang selalu mendominasi di musim penghujan, dan setiap bulan Oktober ini selalu diperingati sebagai Bulan PRB. 

Baca Juga: Bupati Garut Sebut Pemerintah Kucurkan Anggaran Rp700 Miliar Untuk Membangun Desa

“Sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Republik Indonesia, pada Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2022 yang lalu, mitigasi dan pengurangan risiko bencana harus menjadu fokus di dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, baik di tingkat nasional maupun di daerah,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, paradigma penanggulangan bencana yang dulunya berfokus kepada upaya-upaya darurat, kini telah bergeser kepada upaya pencegahan, mitigasi, dan pengurangan risiko bencana. 

Ia berharap terlaksananya apel gelar pasukan ini dapat meningkatkan peran dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat dan seluruh pihak terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Baca Juga: KONI Garut Akui Dana Anggaran untuk Porprov Jabar 2022 Cair

“Kami juga mengimbau dan mengingatkan kepada seluruh pihak dan masyarakat terlibat dalam upaya penanggulangan bencana, untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana yang mungkin timbul,” ujarnya.

Sekda mengatakan, peringatan tahun ini mengusung tema “Bersama Kita Tangguh”, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya sadar bencana, mitigasi, dan pengurangan risiko bencana, meningkatkan kesiapsiagaan. 

Sekda menyebutkan, prakiraan musim penghujan Tahun 2022 dan 2023 yang dikeluarkan oleh BMKG, saat ini Jawa Barat sudah memasuki musim penghujan yang diperkirakan akan memasuki periode puncak pada penghujung tahun 2022 hingga awal tahun 2023.

Baca Juga: Detk-detik Tabrakan Maut di Cibalong Garut, Empat Orang Tewas Seketika, Termasuk Bayi yang Sedang Dikandung

“Oleh sebab itu kami mengimbau agar seluruh pihak dapat senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan tadi, dalam rangka menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, sehingga dapat memberikan respon cepat, serta dapat meminimalisir dampak yang diakibatkan oleh bencana," tuturnya.

Tak hanya itu, Nurdin juga mengimbau agar masyarakat dapat kembali mengaktifkan siskamling, untuk melakukan pemantauan situasi di lingkungan, serta agar dapat senantiasa menjaga dan meningkatkan budaya gotong-royong. 

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Garut, Satria Budi, berharap melalui apel gelar pasukan ini tercipta sebuah kolaborasi yang dapat menyatukan persepsi dan menyatukan langkah untuk bersama-sama melaksanakan pelayanan kepada masyarakat ketika terjadi bencana. ***

 

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah