Network
KABAR PRIANGAN - Kenaikan harga kacang kedelai berdampak luas kepada pelaku usaha tahu di Sumedang.
Umumnya, mereka mengeluhkan Kenaikan harga kedelai, karena salah satunya dipastikan berdampak pada turunnya nilai keuntungan.
Seperti diungkapkan pemilik Tahu Sari Alam di Citegal Kecamatan Cisitu, Sumedang H.Ade Juanda (61) yang mengaku bingung untuk menyiasati terjadinya kenaikan harga kedelai.
Baca Juga: Santap Jajanan Pasar di Mall di Sumedang, Ada Biskuit dan Snack Jadul Juga Loh!
"Bingungnya kami harus pintar-pintar memilih langkah, bagaimana dengan naiknya harga kedelai tapi kami masih tetap produksi," ujarnya, Kamis, 3 November 2022.
Ia mengatakan, setelah adanya kenaikan harga kedelai dengan kisaran harga Rp14.500 per kilogram dari sekitar sebulan lalu. Pihaknya memilih untuk tetap produksi dengan jumlah yang sama sebelum terjadi kenaikan.
Dengan tetap berproduksi, kata dia, tentunya ada kenaikan ongkos produksi yang harus ditanggung karena faktor kenaikan harga kedelai.
Baca Juga: Diundang Kemendagri, Sumedang Bagikan Studi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
"Awalnya kami berpikir untuk mengurangi produksi. Kemudian kepikiran juga untuk mengurangi ukuran tahu dan terakhir ada keinginan untuk menaikan harga. Namun semua itu tidak kami lakukan," katanya.
"Kami lebih memilih tetap produksi, ukuran tetap sama dan harga juga sama. Imbasnya ya keuntungan kami berkurang hingga 25 persen," katanya lagi.
