TV Analog di Bandung Mulai Dimatikan Ditambah Portugal Kalah, Kekecewaan Ramdan Dobel

- 4 Desember 2022, 16:10 WIB
Ramdan (26), warga Jalan Kebon Kopi, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, pendukung Portugal dalam Piala Dunia 2022 yang mengalami kekecewaan dobel, Sabtu 3 Desember 2022.*
Ramdan (26), warga Jalan Kebon Kopi, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, pendukung Portugal dalam Piala Dunia 2022 yang mengalami kekecewaan dobel, Sabtu 3 Desember 2022.* /kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil/

Hasilnya, Portugal yang diperkuat pemain idolanya Cristiano Ronaldo, kalah tipis skor 1-2. Walau begitu, Portugal tetap lolos ke babak 16 besar bersama Korea Selatan dengan posisi juara dan runner up grup.

Kekalahan Portugal tersebut membuat Ramdan kecewa berat. Selain karena menurutnya wasit berat sebelah telah memihak Korsel, usai pertandingan itu televisi yang ia tonton setelah pukul 00.00 tak ada tayangan apa pun. Tampilan TV hanya bintik-bintik seperti rusak.

Baca Juga: ini Dia Resep Nasi Liwet Khas Sunda Pakai Magic Com, Lezat dan Simpel Banget Bikin Nambah Terus!

"Tadi malam mah kecewa saya dobel. Untungnya saat pertandingan Portugal melawan Korsel itu TV masih bisa ditonton, coba kalau matinya pas saat pertandingan lagi seru-serunya, bisa dibaledog tah tipi (bisa dilempar itu televisi)," ujarnya saking kesal.

Ramdan menyebutkan, mestinya pemerintah jangan mamatikan TV analog sekarang, namun setelah selesai Piala Dunia 2022 atau akhir Desember tahun ini. Adapun alternatif jika televisinya tetap mati karena belum juga punya STB, ia kemungkinan menonton live streaming di ponsel.

"Sekarang kan sedang seru-serunya. Kalau misalnya saya belum punya STB juga, paling nonton online di hape, tapi menyedot kuota sehingga kuota harus banyak," ucapnya.

Baca Juga: Babak 16 Besar Piala Dunia 2022: Inggris Vs Senegal, Siap Tempur Berkekuatan Penuh Demi Amankan Tiket 8 Besar

Ibunda Ramdan, Rita (46), mengatakan, dengan matinya TV analog membuat dirinya repot. Selain tak dapat menonton televisi di rumah yang merupakan TV LED namun belum digital, televisi tabung miliknya di lokasi toilet umum Terminal Stasiun Hall, Kota Bandung, yang ia kelola, juga tak dapat ditonton. Dengan demikian, untuk dua pesawat televisi itu ia harus membeli dua unit STB.

"Saya juga mendengar di televisi katanya seribu STB akan dibagikan secara gratis. Tapi kalau telat begini mah masyarakat keburu membeli. Lagi pula belum tentu kebagian, dan kapan pembagiannya pun tak jelas apa betul ada pembagian atau tidak," ujar Rita.

Padahal, lanjutnya, fungsi televisi di dekat pintu utama masuk sejumlah toilet itu sangat penting. Ketika sore atau malam hari saat musim Piala Dunia 2022 seperti sekarang biasanya penonton televisinya ramai berkerumun.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x