Adapun buah melon yang dipanen pada kegiatan itu adalah buah melon jenis golden. Kelebihannya dari melon biasa adalah dari bentuk dan warna jauh berbeda, dan dari sisi tingkat kemanisanya 13 persen lebih manis dibanding melon biasa. "Juga dari tekstur daging buah melonnya," katanya.
Menanam melon jenis golden, kata Dadan, dari mulai tanam hingga panen membutuhkan waktu sekitar 75 hari. Adapun ciri dari buah melon golden yang sudah layak dipanen cukup dengan melihat daun benderanya yang tepat berada di atas buah tersebut.
"Jadi tidak harus dicium aromanya atau buahnya ditepuk-tepuk, cukup dengan melihat daun benderanya saja jika sudah mengering berarti buah melon itu sudah mateng dan layak dipanen," ucap Dadan.
Untuk pemasarannya sendiri lebih fokus kepada acara tersebut. Namun pihaknya juga sempat melakukan training market ke sebuah supermarket yang ada di Kota Tasikmalaya ternyata sambutan pasarnya cukup bagus.
"Kemarin kami coba masukkan sebanyak 4 kuintal dan laku dalam waktu yang cukup singkat," ujarnya.
Daya tahan simpan melon jenis golden sendiri, ujar Dadan, bisa mencapai satu setengah bulan. "Syaratnya jangan disimpan di pendingin atau kulkas, juga tidak boleh ada luka di melonnya dan tungkainya jangan sampai lepas," katanya.
Selama acara gebyar tersebut Dadan menjual melon hasil budidayanya seharga Rp25.000 per kg.
Dari luas lahan sekitar 3.500 m2 bisa menghasilkan minimal 4 ton per satu kali panen.
Jika diestimasikan dengan harga Rp25.000 per Kg maka omzet yang dihasilkan bisa mencapai Rp100 juta per satu kali panen.