Harga Kain dan Benang Melejit, Nasib Para Pengusaha Bordir Tasikmalaya Kian Terhimpit

- 3 Januari 2023, 20:57 WIB
Seorang pekerja kerajinan kain bordir di Kampung Sindang, Desa Leuwibudah, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, memastikan pengoperasioan mesin bordir berjalan lancar, Selasa 3 Januari 2023.*
Seorang pekerja kerajinan kain bordir di Kampung Sindang, Desa Leuwibudah, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, memastikan pengoperasioan mesin bordir berjalan lancar, Selasa 3 Januari 2023.* /kabar-priangan.com/Aris MF

Tetapi belakangan ini harga bahan baku benang telah melonjak naik hingga Rp 10.550 per gulung, dan kain organdi yang sebelumnya dari Rp 5.000 juga telah naik sampai Rp 8.000 per meter.

Walau begitu, kenaikan harga jual bordiran kebaya yang dihasilkan para pengrajin tetap tidak ada kenaikan. Di pasaran harga per lembarnya tetap dihargai Rp 35.000. Padahal harga bahan baku benang telah naik lebih dari 300 persen dan kain organdi naik lebih dari 50 persen.

Baca Juga: Mudah Banget, Inilah Resep Risol Mayo Lumer, Jadi Cemilan Keluarga Bikin Jadi Rebutan!

“Harga bahan baku, benang dan kain organdi, sudah tidak sesuai lagi dengan biaya produksi dan ongkos. Sementara harga jual bordir kebaya tetap tidak bisa dinaikan," ujar Deden.

Karena itu kini banyak pekerja di bengkel kerajinan bordir miliknya itu terpaksa diberhentikan. Kini masih tersisa 12 unit mesin bordir dengan seorang pekerja. Idealnya 12 unit mesin tersebut dioprasikan oleh enam orang pekerja.

Dijelaskan dia, semua pengrajin bordir di Kabupaten Tasikmalaya kini hanya bisa mendapat bahan baku benang dan kain organdi dari toko supplier yang berada di Kota Tasikmalaya yang kini diketahui menaikan harga secara sepihak.

Baca Juga: Resmi Ikut Pemilu 2024, Pengurus Partai Ummat Kota Tasikmalaya Gelar Syukuran, Langsung Tancap Gas

Toko supplier itu, menurutnya, merupakan satu-satunya penyedia bahan baku benang dan kain organdi di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya.

Mendapati kenaikan harga bahan baku yang dinilai Deden tidak wajar, dirinya beserta para pengrajin bordir mencoba untuk membelinya langsung ke Bandung.

“Kami mencoba membeli benang dan kain organdi langsung ke Bandung tapi tidak bisa. Penjual bahan baku di Bandung tidak mau menjualnya kepada kami tanpa alasan. Menolak untuk kami beli," ujarnya.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x