Wabup Garut: Selain Ciki Ngebul, Awasi Makanan di Lingkungan Sekolah

- 16 Januari 2023, 19:29 WIB
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyebutkan selain makanan ringan ciki ngebul (cikbul), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, agar ikut mengawasi makanan-makanan lain khususnya yang ada di lingkungan sekolah.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyebutkan selain makanan ringan ciki ngebul (cikbul), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, agar ikut mengawasi makanan-makanan lain khususnya yang ada di lingkungan sekolah. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengingatkan, selain makanan ringan ciki ngebul (cikbul), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, agar ikut mengawasi makanan-makanan lain khususnya yang ada di lingkungan sekolah.

Ia menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pendidikan (Disdik), dan Satpol PP untuk terjun ke langsung lapangan memeriksa keamanan makanan-makanan yang biasa didagangkan di lingkungan sekolah. 

"Saya mendapatkan laporan ada satu jenis makanan yang membahayakan, kalau membahayakan apalagi di Jawa Barat ini adalah kasus yang paling banyak," ujar Wabup saat memimpin apel gabungan terbatas, di Lapang Sekretariat Daerah Garut, Jalan Pembangunan, Senin 16 Januari 2023.

Baca Juga: Hingga Minggu Ini Jumlah Warga Suspek Covid-19 di Garut Bertambah 26 Orang

"Makanan tersebut merusak tenggorokan, merusak lambung bahkan sering lambung bocor. Saya sudah minta ke Dinas Kesehatan apalagi sudah ada suratnya dari Kementerian Kesehatan tentang larangan makanan cikbul dan saya minta orang tua maupun guru untuk mengawasi," katanya.

Atas dasar itu, Helmi Budiman mengingatkan jajarannya untuk senantiasa waspada terhadap makanan-makanan berbahaya menyusul maraknya kasus makanan cikbul yang terjadi di beberapa wilayah.

"Dinas kesehatan turun keliling ke sekolah-sekolah, dan saya juga minta bantuan dari dinas pendidikan, satpol juga, karena kita mempersiapkan mengeluarkan dana yang besar stunting, sedangkan yang anak-anak kita yang sudah besar, yang 6 tahun, 7 tahun, 12 tahun kita biarkan badannya rusak ini juga perlu diperhatikan," ucapnya.

Baca Juga: Memo Akan Tegur Dinas LH Provinsi Jika Benar Keluarkan Izin Pemugaran Gunung di Garut

Wabup menyebutkan, hal tersebut dilakukan, karena dirinya tidak mau nantinya anak-anak sebagai masa depan bangsa mudah sakit di usia produktifnya.

Ia mengajak semua pihak untuk turun ke lapangan, apalagi menurutnya Pemerintah daerah memiliki berbagai penunjang mulai dari kendaraan laboratoriumnya hingga tenaga gizinya pun dimiliki oleh Pemkab Garut.***

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x