Jika Yusril jadi Cawapres Dipastikan akan Dongkrak Suara PBB di Garut

- 26 Februari 2023, 20:18 WIB
Ketua DPC PBB Kabupaten Garut, H. Hudan Mushaffudin.
Ketua DPC PBB Kabupaten Garut, H. Hudan Mushaffudin. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Dalam Pemilu 2024 mendatang, jika Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres) dipastikan akan bisa mendongkrak suara PBB, khususnya di Kabupaten Garut. Demikian disampai kan Ketua DPC PBB Kabupaten Garut, H. Hudan Mushaffudin, disela kegiatan

Muskerda Pimpinan Daerah (PD) Persatuan Islam(Persis) Kabupaten Garut di kampus STAIPI, Kecamatan Tarogong Kidul, Sabtu, 25 Februari 2023.

Ia menuturkan, kalau melihat hasil polling, memang suara PBB ini belum bisa beranjak ke posisi yang menggembirakan, tapi masih ada waktu. 

Baca Juga: Jajal Tempat Wisata, Ini 7 Kuliner Khas Garut yang Wajib Anda Coba, Cocok Dijadikan Oleh-oleh Mudik Keluarga

"Nanti akan ada pengungkit atau pendongkrak suara partai kalau pak Yusril jadi Cawapres. Itu akan jadi pengungkit yang dahsyat bagi PBB ," ujarnya. 

Hudan mencontohkan, partai lain yang di Pemilu lalu hanya meraih suara partai 20 persen, begitu kadernya nyalon presiden, suaranya langsung loncat jadi lebih dari 20 persen.

Begitupun lanjut Hudan, jika Ketumnya maju sebagai Cawapres, maka suara partainya akan meningkat tajam.

Baca Juga: Jarak ke Garut Dekat, Warga Kota Tasikmalaya Diimbau Waspada Difteri

"Sekarang ini PBB sedang masif melakukan terobosan bagaimana agar ketua umum, pak Yusril Ihza Mahendra maju sebagai calon wakil presiden. Sekarang ini sudah ada partai yang siap kerja sama, walaupun nanti akan ada pro kontra di tengah ummat tidak apa apa namanya juga politik," ujarnya.

Hudan menambahkan, PBB menargetkan raihan suara 6 persen secara nasional, Jawa Barat dibebani 2 juta suara, dan Garut harus meraih 150 ribu suara, atau 4 kursi di DPRD Garut.

"Kita akan berupaya maksimal di empat Dapil, yang dua Dapil kita lepas lah, karena PBB ini harus logis lihat peluang" ucapnya.

Baca Juga: Setelah Status KLB, Garut Antisipasi Penyebaran Difteri, Kenapa Difteri Bisa Menyebar di Indonesia?

Ditanya soal perubahan Dapil, Hudan menyebut ada keuntungan bagi PBB, seperti halnya untuk Dapil 1 sekarang tidak termasuk Dapilnya kader Persis yang sekarang jadi anggota Dewan tidak ada di Dapil 1.

"Di Tarogong Kidul, Tarogong Kaler ini dulu ada dua kader Persis yang jadi anggota dewan dari partai lain, sekarang jadi tidak satu Dapil, jadi ada harapan besar kader Persis dari PBB bisa meraih satu kursi," katanya.

Terkait pelaksanaan musyawarah kerja daerah (Muskerda) PD Persis sendiri, kata Hudan, sempat dibicarakan masalah perkembangan politik (siasah). Walaupun Persis bukan partai politik, tapi Persis mendorong kadernya untuk berpolitik.

Baca Juga: Mulai Senin, di Wilayah Kecamatan Pangatikan Garut akan Dilaksanakan ORI

"Siasah ini bagian dari ibadah, tadi sambutan Ketua PW (Pimpinan Wilayah Persis) juga sama mengatakan siasah itu ibadah. Di keluarga besar Persatuan Islam ini ada aspirasi yang berbeda beda, ada yang di PBB, PAN, PKS, ada yang di PPP dan lain lain," ungkapnya.

Ditambahkannya, Persis menjaga jarak dengan partai politik tapi mendorong kadernya untuk berpolitik. Karenanya dalam Muskerda PD Persis ke 3 itu, para kader yang terjun di politik yang tersebar di beberapa partai itu turut diundang.***

 

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah