Nyamar Jadi ASN, Pelaku Pencurian BOS di Garut Intai Korban Sejak di Dalam Bank

- 28 Februari 2023, 17:27 WIB
Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro memperlihatkan barang bukti berupa pakaian seragam ASN yang digunakan pelaku kasus pencurian uang BOS salah satu sekolah senilai Rp160 juta.
Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro memperlihatkan barang bukti berupa pakaian seragam ASN yang digunakan pelaku kasus pencurian uang BOS salah satu sekolah senilai Rp160 juta. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Warga diimbau untuk berhati-hati saat mencairkan uang dari bank. Para pelaku kejahatan senantiasa mengincar mereka agar bisa mencuri uang yang baru saja dicairkan dengan berbagai modus.

Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro, menyebutkan salah satu modus yang dilakukan komplotan pencuri uang yakni dengan berpura-pura menjadi nasabah. 

Mereka berkeliaran di dalam bank untuk memantau nasabah mana saja yang mencairkan uang dalam jumlah yang banyak untuk kemudian dijadikan sasaran aksi mereka.

Baca Juga: Garut akan Jadi Salah Satu Lumbung Suara PPP di Pemilu 2024

Untuk menghilanghkan kecurigaan yang lain terkait keberadaan mereka di dalam bank, imbuhnya, mereka pun menggunakan berbagai modus. Salah satunya dengan menyamar menjadi aparatur sipil negara (ASN).

"Seperti yang dilakukan salah satu pelaku pencurian uang BOS (biaya operasional sekolah) milik salah satu sekolah di kawasan Garut Kota 

belum lama ini. Salah seorang pelaku mengenakan pakaian ASN dengan tujuan menyamar untuk menghilangkan kecurigaan orang lain terkait keberadaannya di dalam bank," ujar Rio, Selasa, 28 Februari 2023.

Baca Juga: Jika Yusril jadi Cawapres Dipastikan akan Dongkrak Suara PBB di Garut

Dikatakannya, saat berada di dalam bank itulah pelaku dengan leluasa memantau nasabah mana yang mencairkan uang dengan jumlah yang banyak. 

Setelah itu, pelaku memberikan informasi kepada rekannya yang berada di luar sehingga begitu korban ke luar dari bank, langsung jadi incaran.

Setelah itu, diungkapkan Rio, untuk melancarkan rencananya mencuri uang yang dibawa korban, pelaku lainnya menyimpan paku di ban mobil milik korban. Akibatnya, ketika mobil korban baru berjalan puluhan meter, ban mobilnya langsung gembos dan hal ini dimanfatkan para pelaku untuk mengambil uang yang dibawa korban.

Baca Juga: Jajal Tempat Wisata, Ini 7 Kuliner Khas Garut yang Wajib Anda Coba, Cocok Dijadikan Oleh-oleh Mudik Keluarga

Menurut Rio, sebelumnya salah seorang pelaku berpura-pura memberitahu korban terkait ban kendaraannya yang gembos. 

Saat korban turun dari mobil untuk memeriksa ban kendaraannya, seketika pelaku lainnya membuka pintu mobil sisi lainnya dan langsung mengambil uang yang tersimpan di jok kiri depan serta langsung membawanya kabur.

"Akibatnya, uang BOS yang baru saja diambil korban yang juga kepala sekolah dari Bank BJB sebesar Rp160 juta berhasil dicuri oleh para pelaku. Kami langsung turun ke TKP untuk melakukan penyelidikan tak lama setelah mendapatkan laporan dari korban," katanya.

Baca Juga: Jarak ke Garut Dekat, Warga Kota Tasikmalaya Diimbau Waspada Difteri

Berbekal informasi dan bukti berupa rekaman kamera CCTV yang didapatkan dari hasil penyelidikan, tutur Rio, pihaknya pun kemudian melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku. Hasilnya, dua terduga pelaku atas nama Akbar alias Nasri dan Sofyan alias Rian berhasil diamankan dari kawasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Disampaikannya, pihaknya saat ini tengah mengejar dua pelaku pencurian uang BOS dengan modus gembos ban lainnya yakni Andi dan Zagot. 

Pihak kepolisian sudah mendapatkan informasi jika keduanya sudah menyebrang ke wilayah Lampung dan Sumatera Selatan.

Baca Juga: Mulai Senin, di Wilayah Kecamatan Pangatikan Garut akan Dilaksanakan ORI

Kapolres menyarankan agar keduanya segera menyerahkan diri jika ingin diperlakukan dengan baik. Namun apabila keduanya tidak segera menyerahkan diri, maka petugas akan terus melakukan pengejaran dan tak segan-segan melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku.

"Kami akan kejar terus ke manapun mereka melarikan diri. Jika tak bisa bersikap kooperatif, kami tak segan-segan melakukan tindakan tegas terukur seperti yang dilakukan terhadap salah satu pelaku yang sudah berhasil diamankan karena berusaha melakukan perlawanan saat akan ditangkap," ujar Rio.

Rio mengimbau kepada warga, lembaga, maupun perusahaan yang akan mencairkan uang dari bank terutama dalam jumlah yang besar agar menggunakan jasa pengamanan yang disedikan pihak bank. Atau siapapun bisa meminta pengawalan dari petugas kepolisian tanpa harus mengeluarkan biaya apa pun.

Baca Juga: Antisipasi Meluasnya Penyebaran Difteri, Pemkab Garut Akan Laksanakan Imunisasi Massal

Apalagi menurutnya, aksi kejahatan saat ini terus mengincar siapa pun termasuk para nasabah bank dengan berbagai modus. Yang lebih membahayakan lagi, para pelaku kejahatan tak segan-segan melakukan tindakan sadis dengan cara melukai bahkan membunuh korbannya untuk melancarkan aksinya.  

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang kepala sekolah dasar swasta ternama di wilayah Kecamatan Garut Kota telah menjadi korban pencurian dengan modus gembos ban. Saat itu korban baru saja mencairkan dana BOS sebesar Rp167 juta dari Bank BJB.

Tak lama setelah ke luar dari kawasan bank, tepatnya di sekitar Jalan Cikuay, ada seorang pengendara sepeda motor yang mengetuk kaca jendela kendaraannya. Orang tersebut memberitahu kalau ban belakang mobil korban gembos sehingga korban menghentikan kendaraannya. 

Baca Juga: Lutung Berkeliaran di Halaman Kantor BPKAD Garut

Korban pun kemudian turun untuk memeriksa kondisi ban belakang mobilnya yang ternyata memang dalam kondisi gembos. Saat itulah salah seorang pelaku membuka pintu mobil depan korban untuk mengambil dan membawa kabur tas berisi uang Rp167 juta yang baru saja diambil korban dari banak BJB.     

Korban baru menyadari tas berisi uang telh hilang ketika dirinya masuk kembali ke dalam mobil. Ia begitu kaget karena melihat tas berisi uang yang disimpannya di jok kiri depan sudah tidak ada. 

Sebelum memutuskan untuk melapor ke polisi, korban sempat berusaha mencari bukti rekaman CCTV di sejumlah toko yang berada tak jauh dari lokasi. Setelah mendapatkannya, korban baru mendatangi Mapolsek Garut Kota untuk melaporkan kasus pencurian yang telah dialaminya.***

 

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x