Network
KABAR PRIANGAN - Saat ini tingkat angka pengangguran di Kabupaten Garut masih terbilang tinggi, di sisi lain ketersediaan lapangan kerja masih terbatas. Pemerintah berharap kehadiran pihak swasta bisa menjadi membantu menekan tingginya angka pengangguran di Garut.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut, Komarudin, seusai acara peresmian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Jepang Internasional Indonesia (JII) di wilayah Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin , 6 Maret 2023.
Dikatakan Komarudin, saat ini tingkat pengangguran di Garut masih berada di angka 7.8 persen dan hal ini tergolong tinggi. Pemerintah Kabupaten Garut terus berupaya menekan tingginya angka pengangguran tersebut melalui berbagai cara.
Baca Juga: Pengunjung Hilang Saat Berenang di Pantai Taman Manalusu Garut
Namun imbuhnya, terbatasnya lapangan kerja yang ada di Garut selama ini menjadi kendala. Terlebih lagi apalagi dengan kondisi sekarang ini yang semakin sulit dimana perusahaan-perusahaan sudah mulai mengurangi karyawannya dengan merumahkan sebagian karyawannya.
"Lapangan kerja kita terbatas ditambah kondisi saat ini yang kian memburuk dengan banyaknya perusahaan yang mulai merumahkan karyawannya. Makanya dinas harus memiliki terobosan-terobosan yang bisa menjadi solusi dari permaslahan ini," ujar Komarudin.
Disebutkannya, salah satu terobosan yang saat ini dilakukan Disnakertrans Garut yakni dengan lebih mengembangkan keberadaan LPK. Namun tentunya LPK yang dikembangkan harus yang benar-benar resmi dan tercatat sehingga tidak malah menimbulkan permasalahan baru bagi masyarakat maupun pemerintah.
Baca Juga: Rumah Rusak dan Puluhan Lainnya Terancam Akibat Pergerakan Tanah di Cisompet Garut
Keberadaan LPK seperti halnya LPK JII ini diharapkan Komarudin bisa benar-benar membantu menekan tingginya angka pengangguran di Garut.
Karena selain memberikan pelatihan kerja, lembaga ini juga bisa membantu menyalurkan para tenaga kerja ke luar negeri.
